Mohon tunggu...
Pro Indonesia Baru
Pro Indonesia Baru Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kami butuh negarawan tangguh untuk membangun kehormatan bangsa ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akhirnya Dukungan ke Jokowi Anjlok Beralih ke Prabowo

21 Mei 2014   17:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribuan orang mengantar Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendaftarkan diri ke KPU sebagai bakal capres dan cawapres. Bila dibandingkan dengan besarnya dukungan pada Jokowi-JK saat sehari sebelumnya. Maka dipastikan peta dukungan rakyat telah berubah.

Banyak yang tidak menyangka yang mengantarkan dari Sunda Kelapa hingga KPU banyak sekali. Ada mahasiswa, ada buruh, tokoh parpol dan masyarakat. Dukungan kepada Prabowo menujukan sebuah fenomena baru bahwa politik itu seperti cuaca, yang gampang berubah. Jokowi sebelumnya seperti mendapat dukungan besar, tapi rupanya dukungan ke Prabowo melonjak lebih besar.

Memang elektabilitas jokowi sangat tinggi sebelumnya. Tapi kini berubah pamor Prabowo terdorong naik cepat setelah kesuksesannya mendapat kepercayaan dari para pemimpin parpol islam dan golkar. Dukungan suara golkar yang bagai gong yang berbunyi keras membuka mata rakyat.

Pihak Jokowi memang terlalu angkuh dengan hasil survey yang mengangkat namanya. Bisa dipastikan pihak Jokowi menjadi over confidence. Sehingga partai yag mau bergabung ke PDIP dianggap pengemis. Semua yang bergabung dituduh minta jatah ini itu.

Yang paling dikasihani ternyata PKPI pimpinan Sutioso juga sudah menyatakan bergabung dengan Pihak Jokowi tapi diundang saat deklarasi pun tidak. Dahsyat sombongnya Jokowi. Bandingkan dengan bergabung ke Prabowo yang sangat terbuka dan tidak ada unsur feodalisme.

Apalagi tak dapat disangkal dukungan partai ke PDIP sudah tidak solid lagi PKB yang terpecah karena tokohnya lebih banyak ke Prabowo-Hatta daripada Jokowi-JK. Rhoma Irama sudah jadi pendukung Prabowo dan berkomitmen untuk mendukung kampanye Prabowo. Mahfud MD juga menjadi ketua/tim sukses pemenangan Prabowo.

NU tidak sepenuhnya solid, bahkan Ketum PBNU KH Said Akil Siradj juga mendukung Prabowo-Hatta. Pak SDA yang orang NU juga mendukung, Maimun Zubair juga mendukung prabowo Hatta.

Demikian juga HAnura yang pecah saat Hary Tanoe pun memilih bergabung dengan Prabowo. Apakah mereka dijanjikan menteri? tentu tidak!  Karena semua kebijaksanan diserahkan pada Prabowo. Tidak seperti jokowi yang sangat bergantung restu Megawati karena ia hanya sebagai petugas partai belaka.

Saat ini rakyat lebih simpatik ke Prabowo dan sangat muak dengan over acting di kubu PDIP dan Jokowi. Keangkuhan dan arogansi kubu Jokowi menimbulkan gelombang besar mendorong dukungan penuh tanpa syarat ke Prabowo.

Apabila pemilu presiden ini fair mudah-mudahanan ini pertanda Prabowo bisa memenangkan kursi Presiden Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun