Dia lalu menyerahkan carik kertas tersebut kepada saya dan pergi kembali menyeberang jalan menuju halte bis dimana tadi dia menunggu bis.
Saya kemudian teringat bahwa di kota-kota di Indonesia kita tidak lagi menemukan remaja-remaja atau orang dewasa seperti ini. Saya berkali-kali mengalami masalah tidak tahu jalur atau bingung mencari alamat, baik di Makassar atau Jakarta. Sering sekali terjadi orang yang ditanya menggeleng tidak tahu, atau juga seringkali kita diberi petunjuk jalan yang salah dengan sengaja.
Ketika pengalaman ini saya ceritakan di kampus, seorang staf administrasi di Graduate School of Global Studies menegaskan agar tidak ragu bertanya. Jika orang yang kita tanya itu tidak tahu, maka ia akan mencarikan orang lain yang tahu. Ia akan merasa "tidak bertanggung jawab" jika ia tidak bisa mengatasi kebingungan kita.
Ada prinsip hidup orang Jepang yang tidak diajarkan di sekolah-sekolah, namun dibiasakan di rumah dan lingkungan tempat tinggal, yang disebut Ninjo atau rasa kasih sayang terhadap sesama manusia, dan Gimu atau kewajiban untuk membantu. Prinsip ini sangat lumrah dan sangat terjaga dan menjadi karakter orang Jepang.
Adalah hal yang menarik untuk mendalami, bagaimana prinsip universal seperti ini dapat tetap terjaga dan hidup di masyarakat. Kita tahu bahwa prinsip-prinsip seperti itu juga ada di banyak kebudayaan, khususnya dalam masyarakat Indonesia. Akan tetapi, di Indonesia nilai-nilai itu hanya menjadi pengetahuan. Sementara di Jepang, nilai itu teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H