Mohon tunggu...
Aris Pratama
Aris Pratama Mohon Tunggu... -

sebenarnya jadi orang baik baik di negara ini sulit, jadi yah terpaksa jadi "bunglon"..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Drama Korea dan Sinetron Indonesia

9 April 2012   15:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:49 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

2 tahun belakangan ini, booming “korea” makin menggila di negeri ini. Mulai dari boyband, girlband hingga drama yang ditayangkan di stasiun televisi swasta. Bahkan tidak jarang ada yang sampai tergila gila dan memasang poster bintang idolanya. Dari mulai remaja sampai dewasa,  khususnya ibu-ibu rumah tangga (termasuk juga ibu saya hehe) dan juga manula pun ada yang senang menontonnya.

Pernah saya tanya kepada ibu saya, lebih memilih mana antara sinetron Indonesia dengan drama Korea, dan dengan jawaban meyakinkan ibu saya menjawab lebih suka terhadap drama Korea, alasannya drama Korea jalan ceritanya tidak terlalu jauh, dan hanya sampai puluhan episode, meskipun ada yang sampai 100 episode lebih. Sedang sinetron Indonesia, sudah jalan cerita yang terlalu dibuat buat, jalan ceritanya pun terkadang tidak jelas. Dan ada satu sinetron yang sampai 500 episode lebih. Bagaimana tidak jenuh para penikmat sinetron Indonesia.

Padahal menurut pandangan saya, sinetron Indonesia mempunyai potensi untuk go internasional. Contoh bila penampilannya rapi dan elegan seperti di drama Korea, pasti mengundang "hasrat" para penikmat hiburan tanah air untuk menontonnya. Kedua jalan cerita. Jalan cerita sinetron Indonesia, begitu begitu saja. Tidak ada yang berbeda. Konflik yang di angkat pun sama saja dengan sinetron yang lain. Antara si baik dan si jahat.

Nah sekian saja dari saya. Bukan saya benci sinetron Indonesia, tapi saya hanya memberi masukan agar wajah sineas sinetron dinegeri ini berubah menjadi lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun