Mohon tunggu...
Naufal Sulthan Dila
Naufal Sulthan Dila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa UMM Berdayakan Masyarakat melalui Pemanfaatan Media Sosial untuk Memasarkan Batik Lokal

9 Februari 2024   19:12 Diperbarui: 27 Februari 2024   16:14 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 15 gelombang 09 pada hari Jumat, 19 Januari 2024. Dengan beranggotakan Naufal Sulthan Dila, Naufal Faz Widyadhana, Sulthan Rafi Habibi, Maulidyah Firdiana Afiani, dan Azzahra Say'da dari prodi Manajemen dengan dosen pembimbing Bapak Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono S.E., M.A. yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).

Seiring perkembangan teknologi, media sosial menjadi alat yang sangat kuat untuk menjangkau khalayak luas. Hal ini dimanfaatkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memberdayakan masyarakat dalam memasarkan batik lokal.

Batik Anjani adalah sebuah usaha batik lokal dari kota Batu, Jawa Timur yang mempunyai motif khas kepala banteng dan memiliki potensi besar untuk berkembang. Produk batiknya telah diakui oleh konsumen luar negeri dan dalam negeri. Namun, bisnis tersebut masih terkendala dalam memaksimalkan pemasaran melalui media sosial.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Melihat permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berinisiatif untuk membantu Batik Anjani dalam mengembangkan strategi pemasaran digitalnya dengan memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp.

Hal tersebut direalisasikan dengan membuat konten-konten menarik yang edukatif dan kreatif untuk menarik minat pembeli. Konten tersebut berisi tentang sejarah batik Anjani, proses pembuatan batik, dan berbagai motif batik yang ada di galeri tersebut.

 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Tak hanya itu, mahasiswa PMM UMM juga membantu pemilik batik dalam membuat foto produk yang profesional untuk diunggah ke media sosial dan mensosialisasikan/mengajarkan strategi pemasaran melalui media sosial. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Program tersebut telah menunjukkan dampak positif, seperti peningkatan pengikut media sosial, engagement, dan penjualan produk Batik Anjani. "Engagement is vital in social media, but it varies in its intensity and manifestation." - Julie Atherton.

Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa PMM UMM ini menunjukkan bahwa media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk memberdayakan masyarakat dalam memasarkan produk lokal. Dengan memanfaatkan media sosial, para pengrajin batik di Desa Bumiaji dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun