Penulis dan semua koleganya mengawali kegiatan ilmiah mereka tahun 2018 lewat mengirim abstrak mereka berjudul seperti terbaca dibawah ini dan diterima (accepted) oleh panitia dari http://ocs.p-adri.or.id/index.php/ic17/ic17):
The integrated farming systems between cattle and oil palm plantation in Indonesia
Â
Y L Henuk1*, Hasnudi1 , Yunilas1, N Ginting1, E Mirwandhono1, Hasanuddin1, J Ginting1, D Bakti1, Rosmayati, E Purba1, H Hafid2, and M Â MÂ J Kapa3
1Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155 Indonesia
 2Faculty of Animal Science, University of Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma
Anduonohu, Kendari 93232 Indonesia
3Faculty of Agriculture, University of Nusa Cendana, Kupang 85361 Indonesia
*Corresponding/presenting author: yusufhenuk62@live.com.
Abstract. Ruminant-oil palm plantation integration is one of agricultural practices, which commonly applied in Indonesia since the introduction of a "Sistem Integrasi Sapi - Kelapa Sawit" (SISKA) or "System Integration Cattle --Oil Palm Plantations" in 2011. In this production system, grasses species in oil palm plantation are potential forage source for development of cattle production in Indonesia. There are around 12 million ha of oil palm plantations in Indonesia divided into three parts: (1) private plantation enterprise (52%), (2) small-holder's plantation enterprise (41.42%) and (3) state-own plantation enterprise (6.72%) owned by foreign companies.
Oil palm plantation has been spread out in 25 provinces of Indonesia, but mostly in Sumatera and Kalimantan with a total CPO production of 33.5 million tons. In addition to producing CPO as the mainstay, the oil palm plantation produces several forage grasses and legumes for cattle grazing as well as oil palm industry produces types of by-products potential to be used as animal feed, namely palm press fiber (PPF), mud palm sludge (PS), oil palm frond (OPF) and palm oil trunk (POS) obtained from palm oil plantations.
More than 60% (2.4 million ha), of the oil palm planted area and production was located in Sumatera and Kalimantan, with top 5 provinces are Riau (2.296.849 ha), North Sumatera (1.392.532 ha), Central Kalimantan (1.156.653 ha), South Sumatera (1.111.050), and West Kalimantan (959.225 ha).
Keywords: integration systems, cattle, oil palm plantation, Indonesia
Ketika mendapat berita bahwa abstrak mereka diterima (accepted), penulis sangat senang karena akan mengunjungi Ternate dan Tidore yang merupakan tempat bersejarah di Indonesia sebagai penghasil cengkeh dan pala telah mendunia di masa penjajahan masa lampu yang diketahuinya dari guru mata pelajaran Sejarah sewaktu mengawali pendidikan sekolah dasar di tahun 1970-an di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Penulispun berupaya menyelesaikan tulisan lengkap (full paper) mereka sesuai petunjukan penulisan dari panitia yang diwajibkan oleh panitia harus diserahkan pada tanggal 20 April 2018.
Setelah tulisan lengkap diserahkan, penulis berupaya menyelesaikan powerpoint untuk tampil sebagai "presenter" pada tanggal 23 April 2018. Semua tugas utama sebagai "presenter" sudah lengkap secara administrasi, penulispun melakukan pemesanan tiket keberangkatan dengan pesawat Lion Air dari Medan -- Jakarta -- Ternate (22 -- 23 April 2018) dan kembali dari Ternate -- Jakarta -- Medan (25 April 2018).
Penulis pun tiba di Ternate pada tanggal 23 April 2018 dan langsung menuju ke Grand Daffam Hotel mengikuti Acara Pembukaan Internasional Konferensi lalu mengikuti acara pembukaan & presentasi masing-masing "presenter" berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh panitia. Kemudian dilanjutkan penulis melengkapi administrasi dan kini telah tercatat sebagai Anggota Perkumpulan AHLI & DOSEN REPUBLIK INDONESIA (ADRI) Cabang Sumatera Utara.
Semua kegiatan mengikuti "Tour Ilmiah" di Grand Daffam Ternate Hotel, Ternate Maluku Utara (23 April 2018) Kemudian dilanjutkan dengan "Tour Wisata" (24 April 2018) diawali dari Kota Ternate dan diakhiri berhasil "seberangi" 2 (dua) kali menuju Kota Tidore dan kunjungan ke Tidore yang kedua kali malah penulis bertindak sebagai "Tourist Guide" mengantar kolega dosennya yang tergabung dalam ADRI. Semua aktifitas penulis dan koleganya selama di Ternate & Tidore  telah penulis publikasi lewat twitter.com seperti tersaji terurut sebagai berikut:
[1] Judul Tulisan & Surat Tugas (https://twitter.com/ProfYLH/status/987182202344521729)
[2] Materi Powerpoint: "INTEGRASI SAPI-KELAPA SAWIT"
(https://twitter.com/ProfYLH/status/987206769918197761)
[3] Presenter Memasuki "Lapangan Upacara" (https://twitter.com/ProfYLH/status/988214130971561984)
[4] Para "Presenter" & "Keynote Speaker" Tampil (https://twitter.com/ProfYLH/status/988319025053630464)
[5] Tour TERNATE CITY (https://twitter.com/ProfYLH/status/987862159831977984)
[6] Tour TERNATE & TIDORE (https://twitter.com/ProfYLH/status/989453538290892801)
https://www.youtube.com/watch?v=cBwARCcYoq8
https://www.youtube.com/watch?v=K-usoIwlUKk
BONUS: SOSIALISASI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2018 DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (26 April 2018)
[1] BUKU PANDUAN 2018 (https://twitter.com/ProfYLH/status/989484057678393344)
[2] POWERPOINT SOSIALISASI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
[2b] NARASUMBER: UNTUNG SANTOSO (http://slideplayer.info/slide/12098146/)
Singkatnya, seorang dosen/profesor "jaman now" harus bisa menyesuaikan diri menggunakan semua media komunikasi "jaman now" guna mencerdaskan masyarakat sesuai khusus tugas Guru Besar: "mencerdaskan masyarakat" (UU Guru & Dosen, Pasal 49 Ayat 2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H