Mohon tunggu...
Sri Supraba
Sri Supraba Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang Kompasianer di Zona Sri Supraba

Penulis merupakan seorang guru di SMK Negeri 1 Seyegan Sleman Yogyakarta. Saat ini mengajar pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadapi Era Society 5.0 dalam Bidang Pendidikan

26 Oktober 2022   12:19 Diperbarui: 26 Oktober 2022   12:29 2502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi menetapkan   Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran nomor nomor 56/M/2022. Peraturan ini bertujuan untuk memulihkan ketertinggalan pembelajaran(learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus. Selain itu dalam peraturan ini juga di tetapkanya kurikulum merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Selaras dengan peraturan tesebut maka program merdeka belajar diharapkan dapat menjadi solusi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Program merdeka belajar mengupayakan siswa belajar secara merdeka atau sesuai dengan minat dan karakter mereka. Belajar secara merdeka bagi peserta didik adalah pengalaman yang menyenangkan bukan lagi belajar sebagai sebuah kewajiban. 

Program yang baik ini tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan. Ketersediaan guru yang memadai, kompetensi guru, sarana dan prasarana pendukung serta keterlibatan orang tua dalam mendukung proses belajarnya. Masalah lain yang terjadi saat ini adalah masa pandemi covid-19 yang belum berakhir sehingga membutuhkan kolaborasi antara orang tua, guru dan siswa.

Transformasi revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0 merupakan problem sekaligus kesempatan untuk kemajuan dalam bidang pendidikan. Adaptasi yang lambat dari pendidik dalam menyikapi perubahan tentu menjadi masalah dari sisi kecepatan menghadapi era ini. Peserta didik yang tumbuh dan berkembang di era ini tentu membutuhkan pendampingan sesuai dengan kondisi pendidikan saat ini.

Hal terpenting yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi era society 5.0 ini adalah sarana dan prasarana. Kita tahu bahwa trend pembelajaran saat ini adalah teknologi pendidikan yang berbasiskan internet. Sementara belum semua wilayah di Indonesia dapat menikmati layanan internet. Daerah perkotaan mempunyai kualitas koneksi internet yang baik, sementara daerah di pinggir Indonesia masih banyak yang belum mendapatkan koneksi internet. Masalah ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia untuk mengatasi distribusi koneksi internet yang belum merata.

Poin kedua dalam menghadapi era society 5.0 adalah bagaimana kesiapan sumberdaya manusia yang akan menggunakan teknologi tersebut. seorang pendidik harus menumbuhkan dan melatih jiwa kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya. Guru harus cakap dalam mengaplikasikan hal-hal di bidang digital. Guru harus mempunyai tekad yang kuat untuk berubah dan terus belajar. Demikian pula peserta didik dituntut untuk menjadi aktor utama ketika proses pembelajaran. Sinergi yang baik antara guru dan murid akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dinantikan. Tidak akan ada arti jika sarana dan prasarana memadai jika sumberdaya-nya tidak mempunyai daya saing. Ini menunjukan bahwa kedua elemen sarana prasarana dan sumberdaya manusia mempunyai hubungan yang saling terkait.

Hal terakhir yang tidak kalah penting dari sebelumnya adalah integrasi pendidikan dan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih terutama dalam bidang pendidikan memunculkan banyak aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu guru sebagai fasilitator belajar siswa harus bisa memilah dan memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai ketidak sesuaian dalam memilih jenis teknologi menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Diperlukan pencermatan dan berbagi pengalaman dengan komunitas guru yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.

Setiap perkembangan peradaban di dunia pasti membawa dampak positif dan negatif yang menyertainya. Era revolusi industri 4.0 merubah kebiasaan manusia dengan digitalisasi tetapi juga mendegradasi interaksi. Kehadiran era society 5.0 berusaha untuk menutupi dampak negatif dari revolusi industri 4.0. kemungkinan-kemungkinan yang terjadi perlu di antisipasi agar kita dapat cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Era society 5.0 bukan harus di waspadai, tetapi juga harus dihadapi dengan siap dan cermat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun