Mohon tunggu...
Probo Hasmoro
Probo Hasmoro Mohon Tunggu... profesional -

Pernah tinggal di Surabaya, Bojonegoro, Tuban.\r\nSaat ini tinggal di Solo - Jawa Tengah.\r\nStatus sebagai seseorang yg lagi jatuh cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Izroil Sendiri Tak Sanggup Untuk Mencabut dan Membawa Ruhmu

10 Februari 2012   06:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:50 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang laki-laki tua bersiap akan memakan sepotong roti pemberian tetangganya
Tapi kumandang adzan maghrib menghalanginya untuk mamakan roti itu
diletakkannya sepotong roti itu dimeja yg reot dan akan dia lanjutkan nanti setelah sholat maghrib
Sholat magrib telah ia tunaikan dan lelaki tua itu duduk kembali dimejanya yang kusam dan reot.
kembali ia pandang secuil roti yang menghiasi mejanya
ah ... bakal makan enak nih malam ini (katanya dalam hati)
diambilnya secuil roti itu sambil mulutnya bergumam akan rasa syukur pada yang Maha Kasih
sebelum roti itu masuk kedalam mulutnya...
sekelebat mata ia sempat menangkap sosok titik hitam kecil yang bergerak gerak
dia pun membatalkan memasukkan roti itu kedalam mulutnya
dan mencari sosok titik hitam kecil tadi
terlihat seekor semut yang kurus sedang memakan rotinya
dia tertawa terbahak-bahak... sampai tersedak-sedak
ternyata masih ada makhluk-MU yang menemaniku malam ini Ya Allah... teriaknya lirih
dia pun membagi rotinya 1/2 bagian secara adil
separuh yg ada semutnya ia letakkan kembali dimejanya
yang separuh lagi ia makan untuk memenuhi hak perutnya
Lalu ia pandangi roti separuhnya yg sedang dinikmati oleh sang semut
meskipun perutnya masih menuntut roti itu... ia tahan .... agar sang lapar segera menghilang
lalu ia berdoa pada Sang Ilahi....
Ya Rabbi, kusedekahkan separuh roti ini untuk kebahagiaan makhluk-MU yg menjadi temanku malam ini

dua tahun telah berlalu.....
dan lelaki tua ini semakin renta dan sakit-sakitan
Pada suatu malam yang dingin dan tak berembulan
Sang Izroil si pencabut nyawa mendatangi sang lelaki tua ini
dan bersiap melakukan tugas yg diembannya pada lelaki tua ini
tapi Sang Izroil sendiri terpana oleh sinar kecil yg keluar dari tubuh sang semut yang ada di dahi lelaki tua ini.
Sinar yang sanggup membatalkan tugas yang selalu diembannya
Sang Izroil patuh...dan mengucapkan salam serta doa pada lelaki tua ini
ketika Sang Izroil telah berlalu
semut itu merayapi seluruh tubuh sang lelaki tua itu
seolah-olah dia membasuh seluruh badan lelaki tua itu dengan air wudlu dari sorga
dan ditelinga ruh sang lelaki tua itu sang semut berbisik
cinta dan kasih sayangmu pada makhluk2-NYA telah membuat pintu langit ketujuh terbuka untukmu
bahkan Sang Izroil sendiri tak sanggup untuk mencabut dan membawa ruhmu....
Esok paginya para tetangga lelaki tua itu menemukan jenazah lelaki tua itu tertelungkup dimeja
dan di meja itu ada secuil roti yang dibelah dua...
secuil yang tak habis dimakannya dan secuil lagi untuk teman setianya... sang semut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun