Mohon tunggu...
Probo Hasmoro
Probo Hasmoro Mohon Tunggu... profesional -

Pernah tinggal di Surabaya, Bojonegoro, Tuban.\r\nSaat ini tinggal di Solo - Jawa Tengah.\r\nStatus sebagai seseorang yg lagi jatuh cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Atheis yang Dermawan Lebih Dibutuhkan dari pada Koruptor yang Agamis

7 Februari 2012   06:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pagi itu ki sudrun sedang santai diberanda rumahnya.
Sambil ditemani secangkir kopi dan 3 biji pisang goreng, ki sudrun menonton acara berita dari sebuah stasiun televisi.
Saat itu beritanya tentang batalnya acara umroh seorang anggota DPR gara gara kena cekal pihak imigrasi.
Weleh... bagaimana toh negara ini... lha wong mau ibadah koq dihalang halangi? wah bisa terjadi banyak bencana nih !!! teriak ki sudrun sendirian.
Nyi sudrun yang saat itu sedang menyapu lantai rumah pun ikut berucap :
ya biarin di cekal... lha wong mereka koruptor... nanti kalo lari lagi kayak bu nunun itu yang repot ya kan petugasnya !!!
weee... ya beda toh Nyi... urusannya kan lain... yang satu urusan hukum tapi yang satu urusan ibadah... ya harus dibedakan toh !, sahut ki sudrun
Nyi sudrun pun tak mau kalah : Lha ya seperti ini ni negara bisa kacau... kalau semua pemimpin seperti aki!!!
Semuanya serba di kotak kotak, di plintar plintir tanpa menyertakan sebab akibat terjadinya sebuah peristiwa...
Ki sudrun jadi panas hati melihat kegigihan istrinya dalam debat yang tanpa moderator ini.
Tiba tiba ki sudrun bangkit dari kursi nyamannya dan menuju TV untuk dimatikannya, setelah itu dia mendatangi istrinya yang sedang menyapu lantai beranda rumahnya.
Ditariknya tangan sang istri dan direbutnya sapu dari tangan sang istri dan dilemparkannya sapu tersebut keluar rumahnya.
Duduk disini nyi kita selesaikan diskusi ini sampai terang benderang... kata ki sudrun sambil menyeret istrinya di kursi yang dia duduki tadi...
Ada apa toh ki koq serius banget!!! aku belum selesai bersih bersih rumah nih, kata nyi sudrun sambil bersungut sungut.
Ki Sudrun mencoba membuka diskusi : negara tidak boleh melarang warganya untuk beribadah, itu melanggar HAM.
Nyi Sudrun menyahut, negara bukannya melarang warganya beribadah, tapi negara melarang koruptor bebas berkeliaran di luar negeri... itu aja koq.
Ki Sudrun pun tak mau kalah : tapi anggota DPR itu ke luar negeri kan untuk ibadah umroh bukan melarikan diri?
Nyi Sudrun : Ibadah umroh itu hukumnya wajib atau sunah?
Ki Sudrun : Sunah...
Nyi Sudrun : Kalau sunah kan bisa ditunda... yang urgent adalah dia harus menyelesaikan masalah hukumnya kepada negara... nah itu hukumnya wajib.
Jadi yang wajib harus didahulukan lebih dahulu.
Ki sudrun pun merasa tersudut atas komentar istrinya itu !!!
Nyi sudrun pun bangkit dari tempat duduknya untuk mengambil sapu yang tadi dilemparkan suaminya.
Sambil melanjutkan kegiatan menyapunya, Nyi sudrun pun menambahkan kata kata lagi untuk memperkuat komentnya...
Menurut saya ki... Pak budi tetangga kita yang katanya atheis tapi kebaikan dan kedermawanannya di kampung kita ini malah lebih dibutuhkan dari pada para koruptor yang agamis.
Karya dan harta pak budi lebih bisa dirasakan masyarakat dari pada ibadah para koruptor atau artis yang dipertontonkan di berbagai media masa.
tapi itu pendapat saya ki.... mau setuju silahkan mau berbeda ya monggo !!! tambah nyi sudrun yang terus menggoyang goyangkan sapunya di lantai...
Ki Sudrun sudah tidak bisa berucap... dalam hati dia membenarkan kata kata istrinya...
Pak Budi tetangganya adalah seorang yang kaya raya dan sangat dermawan.
Dia tidak pernah terlihat di masjid, di gereja maupun di wihara ataupun kuil...
Karena itulah Pak Budi di dicap sebagai orang atheis oleh masyarakat sekitar...
Tapi pak Budi tidak pernah marah dan dendam, dia selalu membalas dengan senyuman dan bantuan bantuan.
Ketika pembangunan masjid butuh dana maka pak budi pun sebagai penyumbang terbesar
ketika jalan kampung akan diperlebar dan diaspal maka pak budi pun menyumbang dalam bentuk ratusan drum aspal
Sedangkan para koruptor, tindakannya selalu menyunat dan memotong anggaran.
memperkaya diri sendiri dan orang lain ...katanya KUHP
Dan agar tak terlihat seperti koruptor maka mereka sering bikin pengajian, sering pergi umroh dan harus ada media yang meliputnya.
Ki sudrun terus melamun...
dalam hati dia berucap... yang diluar belum tentu sama dengan yang didalam...
Tiba tiba dia mendengar teriakan istrinya dari dalam dapur... ki...tolong kiiiii....
Mak jrantal... ki sudrun melompat dari kursinya dan berlari menuju dapur...
Ada apa Nyi? tanya ki sudrun
i...i..itu ki... ikan pindang yang baru saya goreng dan saya taruh meja... di makan kucing ki...
dengan sigap di raihnya sapu yang ada di balik pintu dan di ayunkannya sapu kearah sikucing sambil berteriak....
ooooo dasar koruptorrrr.... buggg !!! si sapu pun mengenai punggung sikucing...
kucing pun berlari keluar dan ki sudrun pun mengejar sambil berteriak teriak.... kucing koruptor... awas kau ...
Terlihat Nyi sudrun tersenyum senyum melihat ulah suaminya

Solo, 7 Pebruari 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun