Mohon tunggu...
Probo Hasmoro
Probo Hasmoro Mohon Tunggu... profesional -

Pernah tinggal di Surabaya, Bojonegoro, Tuban.\r\nSaat ini tinggal di Solo - Jawa Tengah.\r\nStatus sebagai seseorang yg lagi jatuh cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia dari Tuhan, Diskusi dengan Ki Sudrun

6 Februari 2012   04:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00 1886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diskusi di warung kopi dengan Ki Sudrun
Sambil minum kopi, Ki sudrun membuka sebuah percakapan di sebuah warung kopi.
Kalian pengin tahu enggak bahwa rahasia manusia itu ada di telapak tangannya : kata Ki sudrun sambil membetulkan peci dikepalanya.
Semua yang di warung kopi itu masih diam, belum bereaksi atas kata kata ki Sudrun.
Tapi semua mata sudah mulai mengarah ke Ki Sudrun...
Ki Sudrun tahu bahwa orang orang yang ada di warung kopi itu sudah mulai mengarahkan perhatiannya ke dirinya
Bahwa Tuhan sudah menggambarkan sifat dan perilaku manusia didunia itu pada telapak tangannya : Ki Sudrun mempertegas kata katanya tadi.
Maksud nya apa ki ? salah satu penikmat kopi di warung itu menimpali kata kata ki sudrun.
Melihat ada reaksi... ki sudrun pun semangat ... dan melompatlah kata kata filsafat dari mulutnya :
Bahwa ketika manusia dilahirkan ... keluarlah bayi yang kecil mungil.
Nah coba perhatikan anak manusia yang baru lahir itu...
Bagaimana posisi telapak tangannya?
Para penikmat kopi diwarung itu pun masih diam dan mengikuti ocehan ki sudrun.
Telapak tangannya pasti mengepal bak petinju legendaris si muhammad ali... betul kagak?
Diam diam para penikmat kopi itu mengangguk angguk tanpa disadari mereka semua.
Lalu Ki Sudrun pun melanjutkan ocehannya :
Nggak ada satu pun bayi manusia ketika keluar dari rahim ibunya telapak tangannya mekar atau menengadah seperti orang berdo'a.
Kalau ada pasti ibunya geli ketika sang jabang bayi keluar dari rahim ibunya .... ha..ha..ha
Terus maksudnya bagaimana Ki? sahut penikmat kopi yang lain
Sebentar... ini saya tak minum kopi dulu... kata ki sudrun sambil senyum senyum.
Nah sekarang sebaliknya kalau orang itu meninggal dunia ... pasti telapak tangannya mekar ... kelima jarinya terbuka ...dan tidak mungkin mengepal kaya petinju tadi.
Bayangkan kalau ada orang meninggal tangannya pengepal... pasti yang mandiin jenasahnya pada takut kena tinju... ha..ha..ha
Para penikmat kopi di warung itu pun pada tersenyum dan bergumam : iya...ya...benar juga kata kata ki Sudrun ini.
Melihat ocehannya mulai dipahami para penikmat kopi, ki sudrun pun semangat melanjutkan ocehannya.
Nah inilah rahasia Tuhan yang saya mau sampaikan ke kalian semua... kata ki sudrun dengan lagak seorang ustadz
Bahwa jika bayi lahir dengan menggenggam tangannya itu berarti bahwa manusia itu akan memiliki sifat ingin menggenggam dunia seisinya. Kalau bisa semua miliknya... persetan dengan orang lain.
Dan jika ada manusia  meninggal dunia pastilah  telapak tangannya mekar tidak mengepal, itu berarti manusia harus melepaskan isi dunia yang telah digenggamnya, yang telah didapat selama hidupnya.
dan tidak akan dia bawa mati, apa apa yang telah dia raih selama hidupnya....
Nah itulah rahasianya.... Jadi Tuhan sudah memberikan kita gambaran yang jelas ketika manusia itu lahir dan mati.
wah... masuk akal ki... sahut si penjual kopi
sedangkan anggukan para penikmat kopi pun semakin jelas.

Makanya jangan heran kalau ada korupsi, penipuan, penggarongan dan lain sebagainya pada saat ini... karena manusia pada dasarnya ingin menggenggam dunia ini seerat mungkin.
Dan tidak menyadari bahwa ketika mati tangannya harus melepaskan semua itu.

Makanya Tuhan menurunkan orang orang yang terpilih untuk menjadi Nabi dan beberapa kitab suci agar manusia jangan terlalu erat memegang dunia, karena jika mati semuanya harus dia lepaskan.
Jadi kalau kebetulan kita diberikan rejeki yang lebih oleh Yang Maha Memberi... ya jangan dipegang terlalu erat lah... harus ada yang di sebarkan kepada orang orang yang memerlukan bantuan, anak yatim piatu dan lain sebagainya... imbuh ki sudrun dengan penuh semangat...
Kata kata ki sudrun ini menjadi topik yang hangat di warung kopi... diskusi pun menjadi hidup dengan moderator ki sudrun...
Tak terasa sudah 3 jam diskusi ini berlangsung dengan membawa pencerahan pada akal dan hati para penikmat kopi.
Dan ki sudrun pun merasa sangat paling berjasa pada diskusi ini... rasa bangganya pada diri sendiri pun meningkat...
Tiba tiba salah satu penikmat kopi akan mengundurkan diri untuk pulang kerumah berkata kepada ki sudrun
ki...terimakasih atas filsafat yang hebat dari ki sudrun... tapi kalau cuman filsafat itu nanti hanya akan berhenti dilangit ... padahal kita kan hidup di bumi... jadi ki sudrun harus bisa membuktikan bahwa filsafatnya atau nasehatnya berguna untuk kita semua...
setuju kan ki?

ya..ya..ya..jawab ki sudrun bangga.
nah tolong bayarin kopi saya ya ki... agar aki tidak menggenggam terlalu erat rejeki yang telah diberikan Tuhan ke aki... setujukah aki? tanya sipenikmat kopi yang mau pulang.
nggak masalah... nanti saya bayar kopi ente... jawab ki sudrun yang masih mabuk kebanggaan.
akhirnya satu persatu para penikmat kopi itu pun pamit pada ki sudrun sambil melakukan hal yang sama dengan penikmat kopi yang sudah duluan pulang...
Dengan berat hati ki sudrun pun meng-iyakan sambil cengar cengir tanda kebingungan.
Weleh weleh...lha kok saya jadinya yang mbayarin semua.... aduhhh...edian semua nih orang... kata ki sudrun dalam hati.
Berapa bu kopinya semua...? tanya ki sudrun pada pemilik warung kopi
55 ribu ki? jawab pemilik warung kopi.
Blaikkk !!! Ternyata duit ki sudrun di dompet hanya Rp 27.350 .....

Solo, 5 Peb 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun