Mohon tunggu...
Salma Ulidatie Aulia
Salma Ulidatie Aulia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Murid

saya adalah seorang murid

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kurangnya Peran Ayah pada Anak di Indonesia

9 Januari 2025   16:58 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Meningkatkan Kesadaran Publik
Kampanye untuk menyadarkan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan perlu dilakukan secara masif. Pemerintah dan media dapat bekerja sama untuk menyampaikan pesan ini melalui berbagai platform.

  • Menerapkan Kebijakan Cuti Ayah (Paternity Leave)
    Memberikan cuti ayah dapat membantu ayah terlibat dalam pengasuhan sejak dini, terutama pada masa-masa krusial perkembangan anak. Negara-negara maju telah membuktikan bahwa kebijakan ini efektif dalam meningkatkan keterlibatan ayah.

  • Pendidikan Orang Tua
    Program pendidikan bagi calon orang tua perlu menekankan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan. Lembaga pendidikan juga dapat mengintegrasikan materi ini dalam kurikulum sekolah.

  • Merombak Budaya Patriarki
    Perubahan budaya diperlukan untuk menghapus stigma bahwa pengasuhan anak adalah tugas ibu semata. Ayah perlu dipandang sebagai mitra yang setara dalam pengasuhan.

  • Dukungan Komunitas
    Komunitas lokal dapat berperan dalam mendukung ayah untuk lebih aktif terlibat dalam kehidupan anak, misalnya melalui kelompok diskusi atau kegiatan keluarga yang melibatkan peran ayah.

  • Penutup

    Fenomena fatherless di Indonesia adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Dampaknya meluas pada perkembangan psikologis, sosial, dan akademis anak, serta berpotensi memengaruhi generasi masa depan. Keterlibatan ayah bukan hanya soal kehadiran fisik, tetapi juga hubungan emosional yang erat dengan anak. Dengan kesadaran yang meningkat, kebijakan yang mendukung, dan upaya bersama dari semua pihak, peran ayah dalam keluarga dapat diperkuat. Ini bukan hanya tentang menciptakan generasi anak-anak yang lebih bahagia dan sehat, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih sejahtera secara keseluruhan.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun