Metode kuantitatif adalah metode yang berfokus pada angka dengan metode survei dan eksperimen. Penggunaan metode kuantitatif dilakukan oleh peneliti apabila:
- Ketika masalah, yang merupakan titik awal penyelidikan, sudah jelas. Masalah adalah perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang terjadi, antara aturan dan pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara perencanaan dan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah tersebut harus dibuktikan dengan informasi, baik dengan informasi penelitian itu sendiri maupun dengan dokumentasi. Misalnya, model pengentasan kemiskinan dipelajari, sehingga informasi tentang orang miskin harus disajikan sebagai masalah.
- Ketika peneliti ingin mendapatkan informasi yang komprehensif tentang populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok untuk memperoleh informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Jika populasi terlalu besar, sampel dari populasi tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
- Jika ingin tahu bagaimana perilaku tertentu mempengaruhi orang lain. Metode eksperimental paling cocok untuk ini, misalnya pengaruh tumbuhan tertentu terhadap kesehatan.
- Saat peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berupa kesimpulan deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
- Ketika peneliti ingin memperoleh informasi yang akurat berdasarkan fenomena empiris dan terukur. Misalnya, jika ingin mengetahui IQ anak-anak di komunitas tertentu, mereka akan diukur dengan menggunakan tes IQ.
- Jika Anda ingin menguji apakah ada keraguan tentang validitas informasi, teori, dan produk tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!