Mohon tunggu...
Putri Rizky L.
Putri Rizky L. Mohon Tunggu... Lainnya - Joki Traktor di Tempat Magang

Penyuka random things. Doyan jalan-jalan meski belum jauh-jauh.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menengok Puslitkoka Indonesia, Surga Cokelat Indonesia dan Cerita Legitnya

27 Agustus 2019   12:25 Diperbarui: 1 September 2019   13:14 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu Sudut Tugu Ikonik Puslitkoka bersanding dengan Tugu Selamat Datang di CCSTP (Dokumentasi Pribadi, 2019)

Sungguh kita menyadari, perjuangan mereka dalam menyajikan legitnya cokelat tentu tidak semanis yang kita bayangkan. 

Hal ini tentu tidak hanya untuk kakao, namun hampir segala produk pertanian, hortikultur, pangan serta perkebunan, dimana kita musti merefleksikan bahwa menghargai dan bersyukur adalah penting. 

Produk-produk olahan cokelat dan kopi di Outlet Puslitkoka Indonesia (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Produk-produk olahan cokelat dan kopi di Outlet Puslitkoka Indonesia (Dokumentasi Pribadi, 2019)

Di balik hal yang mungkin sepele atau remeh di mata kita-seperti sebatang cokelat- terdapat pengorbanan dan perjuangan ratusan hingga ribuan pasang tangan yang berkontribusi sehingga kita dapat menggunakan atau mengkonsumsi produk yang belum tentu mereka juga mampu menjangkaunya. 

Tiga bulan lebih melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Puslitkoka Indonesia, rupanya telah membuka cakrawala pengetahuan dan tentunya yang lebih "mengguncang" saya ialah menyentuh relung hati, di mana catatan logbook, foto-foto weekly report, catatan perkuliahan atau catatan lapang hingga saya menuliskan tulisan ini, tiada artinya bila dibandingkan dengan nilai-nilai yang didapatkan. 

Suatu hari di penghujung PKL, saya membeli sebuah truffle dan segelas krim cokelat dan menikmatinya di selasar Outlet. 

Terbayang wajah-wajah yang sehari-harinya saya temui di kebun, gigih merawat dan saling bertegur sapa ketika bertemu di jalan kebun, segenap peneliti dan teknisi yang penuh semangat meski padat kegiatan demi memuliakan kakao dan kopi hingga di pelosok negeri, hingga keramahan pegawai produksi dan remahan cokelat yang kerap kali mereka berikan pada saya. 

Sungguh, saya tidak dapat menggambarkan nilai-nilai positif yang mereka tebarkan, namun menghargai jerih payah dan bersyukur akan semua limpahan karunia dari Yang Maha Kuasa, seperti kakao mengajarkan hal ini kepada kita.

Sejenak saya kemudian memandang area perkebunan yang saat itu sudah siap untuk dipanen. Sepintas, tergambar pula raut sumringah dan senyum bangga mereka terhadap kakao Indonesia!

Berupaya untuk memberdayakan kakao nusantara! Bersama Dinas Perkebunan Kalimantan Selatan, Perwakilan Berau Coal, Bp. Wagiyo (pemateri) dan mahasiswi dari Jepang dalam Pelatihan Budidaya Kakao (Dokumen Pribadi, 2019)
Berupaya untuk memberdayakan kakao nusantara! Bersama Dinas Perkebunan Kalimantan Selatan, Perwakilan Berau Coal, Bp. Wagiyo (pemateri) dan mahasiswi dari Jepang dalam Pelatihan Budidaya Kakao (Dokumen Pribadi, 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun