Mohon tunggu...
Priyo Wahyu Setyanto
Priyo Wahyu Setyanto Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya menjadiGuru sejak 2001, disalauh satu sekolah swasta di Kabupaten Magelang. Selain menjadi guru, profesi lain adalah Tour Guide, Tour Organizer dan aktifis Kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Post Power Syndrom

21 November 2024   18:51 Diperbarui: 21 November 2024   18:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Post Power Syndrom, satu istilah yang tidak asing di telinga masyarakat. Suatu keadaan yang terjadi akibat seseorng hidup dalam kesuksesan masa lalunya, dapat karena jabatan, karier, kecerdasan, kepemimpinan atau hal lainnya. Sering sekali yterjadi karena masih terbayang-bayang masa lalunya, sehingga setelah tak lagi menjabat atau bahkan masuk usia pensiun dirinya masih merasa seperti saat masih mempunyai jabatan. Pada suatu waktu Saya diminta memberikan pembekalan terhadap pegawai Pemkot yang akan memasuki masa pensiun, ketika ditanya kesiapan memasuki usia pensiun sebagian besar tidak mampu menjawab. 

Ini ternyata menjadi hal menarik, sehingga pebekalan menjadi berubah sharing dan media konsultasi. Hal ini disebabkan mereka masih terlalu nyaman dengan keadaan saat menjadi pegawai (PNS) hingga melupakan kesiapannya saat pensiun nantinya. Sering mendengar banyak diangtara mereka setelah pensiun menjadi  bingung, stres bahkan yang tragis harus dirawat sampai rumah sakit jiwa.  Kesiapan psikologis penting untuk disiapakan bagi mereka yang memasuki masa pensiun. Selain hal tersebut perlu jauh hari sudah membuat rancangan saat memasuki masa purna tugas. Rencana ini bisa berupa menikmati masa pensiun dengan keluarga, atau merancang usaha untuk menjalani masa pensiunya, meski usaha tersebut hanya sebatas hiburan dan tidak mengejar target keuntungan yang besar. 

Namun ada hal menarik dalam pengamatan, ada juga yang sudah purna tugas tetapi masih mencoba memberikan pengaruh kepada mantan bawahannya. Entah dengan mengundang makan, jalan-jalan bersama, memberikan hadiah dan lain-lain. Jika dilihat secara positif ini baik utk mempererat persaudaraan, namun pandangan lain juga ada seperti halnya merasa masih menjadi pimpinan, merasa punya pengaruh,  namun yang menjadi kegelisahan jika masih cawe-cawe istilah sekarang terhadap instansi yang pernah dipimpin. 

Memang banyak sekali cara menghibur diri mereka yang memasuki masa pensiun, orang lain hanya diminta mendengarkan cerita-cerita kesuksesanya dan masih rasa ke- AKU -annya tinggi.   Jika Psikologinya guncang yang terjadi adalah stress dimasa datang.

Mari siapkan masa pensiun sejak dini, suapaya menjadi pribadi yang baik dan lebih elegan, biarkan orang lain mengenangmu atas jasa dan prestasi.   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun