Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek dengan 1 cucu yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Evolusi Drone: Dari Pesawat Mainan Menjadi Senjata Serang Senyap yang Mematikan

31 Januari 2025   02:00 Diperbarui: 30 Januari 2025   22:43 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drone, atau kendaraan udara tak berawak (UAV - Unmanned Aerial Vehicle), telah mengalami evolusi yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir. Awalnya hanya digunakan sebagai mainan atau alat bantu pemetaan, kini drone telah berkembang menjadi senjata serang yang mampu menghancurkan target dengan presisi tinggi tanpa risiko bagi operatornya. Perjalanan teknologi ini mencerminkan bagaimana inovasi di bidang penerbangan, kecerdasan buatan, dan militer telah mengubah cara dunia berperang dan beroperasi.

Awal Mula: Dari Mainan hingga Teknologi Pemetaan

Pada awalnya, drone lebih banyak digunakan sebagai pesawat mainan dan alat bantu fotografi. Model-model awalnya dibuat dengan kontrol radio sederhana dan hanya bisa terbang dalam jarak pendek. Namun, dengan kemajuan teknologi, terutama di bidang navigasi dan komunikasi, drone mulai dimanfaatkan untuk keperluan sipil seperti pemetaan, pengawasan lingkungan, dan bantuan bencana.

Salah satu tonggak utama dalam evolusi drone adalah pengembangan sistem GPS yang memungkinkan navigasi yang lebih presisi. Ini membuka peluang bagi industri seperti pertanian, pengiriman barang, dan produksi film untuk memanfaatkan drone dalam operasional mereka.

Drone - Airspace Review
Drone - Airspace Review

Militer Mengadopsi Drone: Dari Pengintai ke Senjata Mematikan

Militer mulai melirik potensi drone sejak awal abad ke-20, tetapi penggunaan signifikan baru terjadi pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Amerika Serikat, Israel, dan beberapa negara lain mulai mengembangkan drone untuk pengintaian dan pengawasan. UAV seperti RQ-1 Predator dan Global Hawk digunakan dalam misi mata-mata, menggantikan pesawat berawak yang berisiko tinggi.

Namun, perubahan besar terjadi ketika drone mulai dipersenjatai. MQ-9 Reaper, misalnya, dilengkapi dengan rudal Hellfire yang mampu menghancurkan target dengan akurasi tinggi. Keunggulan drone dalam operasi militer meliputi:

  • Serangan Jarak Jauh: Operator dapat mengontrol drone dari ribuan kilometer jauhnya.
  • Minim Risiko bagi Operator: Tidak ada pilot di dalam pesawat yang bisa menjadi korban.
  • Efisiensi Biaya: Lebih murah dibandingkan dengan jet tempur berawak.
  • Presisi Tinggi: Menggunakan teknologi canggih seperti AI dan pengenalan target otomatis.

Era Drone Otonom: Masa Depan Perang Modern

Saat ini, perkembangan kecerdasan buatan semakin mempercepat evolusi drone. Drone otonom mulai diuji coba dalam berbagai skenario militer, termasuk patroli tanpa awak dan serangan yang dilakukan secara independen tanpa kendali manusia secara langsung. Ini menimbulkan berbagai pertanyaan etis, terutama mengenai penggunaan AI dalam keputusan hidup dan mati di medan perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun