Mohon tunggu...
Priyono Mardisukismo
Priyono Mardisukismo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id) Bantu saya dengan komentar dan penilaian atas tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ramadhan Integrated Learning: Program Pendidikan Holistik di Bulan Suci

17 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   12:34 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanggapi polemik masalah sekolah libur atau tidak libur selama bulan Ramadhan, berikut saya menuliskan sedikit pemikiran yang dapat menjadi bahan pertimbangan. Bulan Ramadhan adalah waktu istimewa, penuh berkah, yang menjadi kesempatan emas untuk memperdalam keimanan sekaligus membangun karakter mulia. Dalam rangka memanfaatkan momentum ini, program Ramadhan Integrated Learning dirancang sebagai pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan aspek spiritual, akademik, dan sosial. Program ini bertujuan untuk tidak hanya mengisi waktu belajar di sekolah selama bulan puasa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islami yang dapat menjadi pedoman hidup siswa.

Mengapa Ramadhan Lebih Baik Sekolah Tidak Diliburkan?

Selama bulan Ramadhan, banyak sekolah memilih untuk mengurangi aktivitas belajar atau bahkan meliburkan siswa. Namun, pendekatan ini sering kali membuat waktu Ramadhan kurang dimanfaatkan secara maksimal, terutama dalam hal pembentukan karakter dan pendalaman keimanan. Sebaliknya, dengan tetap menjalankan kegiatan sekolah yang berfokus pada kegiatan keagamaan, siswa dapat:

  1. Memperdalam Pemahaman Agama: Kegiatan di sekolah selama Ramadhan dapat diarahkan untuk memperkuat hubungan siswa dengan Al-Qur'an dan meningkatkan pemahaman mereka tentang ibadah.
  2. Mengisi Waktu dengan Kegiatan Positif: Daripada menghabiskan waktu dengan hal-hal kurang bermanfaat di luar sekolah, siswa diarahkan untuk mengikuti aktivitas yang membangun iman dan akhlak.
  3. Membangun Kebiasaan Baik: Dengan program terstruktur, siswa dapat membentuk kebiasaan seperti membaca Al-Qur'an, menghafal ayat, atau berbagi kepada sesama.
  4. Menanamkan Nilai Islami dalam Kehidupan Nyata: Kegiatan seperti proyek sosial atau cooking class yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam membantu siswa memahami relevansi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pendekatan ini, sekolah menjadi wadah yang tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga spiritual, menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen pembentukan karakter yang lebih kuat.

Maksud dan Tujuan Program

Maksud

Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna selama bulan Ramadhan dengan memadukan pembelajaran agama dan akademik. Melalui pendekatan holistik, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan

  1. Memperdalam Pemahaman Agama: Membantu siswa memahami dan mengamalkan ajaran Islam, khususnya terkait ibadah Ramadhan.
  2. Meningkatkan Kemampuan Spiritual: Melatih kemampuan baca tulis Al-Qur'an, hafalan, dan penghayatan makna ayat.
  3. Mengintegrasikan Pendidikan Formal dan Nilai Islami: Menghubungkan pelajaran umum dengan ajaran Islam, seperti memahami konsep sains dan sosial dalam Al-Qur'an.
  4. Membangun Karakter Islami: Menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, empati, dan tanggung jawab melalui kegiatan sosial dan spiritual.

Kegiatan Rutin

1. Tadarus Al-Qur'an. Kegiatan membaca Al-Qur'an dilakukan setiap pagi setelah shalat dhuha dalam kelompok kecil berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Guru membimbing siswa untuk melatih kelancaran membaca, memperbaiki tajwid, dan menghayati makna ayat yang dibaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun