Mohon tunggu...
Priyono Mardisukismo
Priyono Mardisukismo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id) Bantu saya dengan komentar dan penilaian atas tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wajib Tani: Solusi Mengatasi Kelangkaan Produk Pangan

10 Januari 2025   06:05 Diperbarui: 10 Januari 2025   07:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Wajib Tani - Kreasi AI

Kelangkaan produk pangan telah menjadi masalah serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat, kebutuhan pangan juga semakin mendesak. Namun, tantangan seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan ketergantungan pada impor memperburuk situasi ini. Salah satu solusi yang mulai dibicarakan adalah konsep "Wajib Tani" atau kewajiban bertani bagi masyarakat.

Wajib Tani vs Wajib Militer

Seperti halnya wajib militer yang mengharuskan warga negara tertentu mengikuti pelatihan militer demi ketahanan nasional, Wajib Tani adalah pendekatan serupa yang diterapkan dalam sektor pangan. Bedanya, jika wajib militer bertujuan memperkuat pertahanan negara secara fisik, Wajib Tani difokuskan untuk menjaga ketahanan pangan yang juga merupakan aspek penting dalam stabilitas nasional. Kedua program ini mengedepankan peran aktif warga negara dalam menghadapi tantangan strategis di masa depan.

Wajib Tani berangkat dari urgensi untuk meningkatkan produktivitas pangan di tengah keterbatasan sumber daya. Sama seperti wajib militer yang mengajarkan disiplin dan keterampilan bertahan, Wajib Tani dapat membekali masyarakat dengan pengetahuan dan praktik pertanian yang bermanfaat.

Apa Itu Wajib Tani?

Wajib Tani adalah kebijakan yang mewajibkan setiap individu atau kelompok tertentu untuk berkontribusi dalam kegiatan pertanian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ide ini terinspirasi dari konsep gotong royong yang sudah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Dalam praktiknya, Wajib Tani dapat mencakup:

  1. Lahan Pertanian Wajib: Setiap rumah tangga atau komunitas diwajibkan untuk mengelola sebidang kecil lahan untuk menanam tanaman pangan.
  2. Hari Bertani Nasional: Penerapan hari khusus di mana masyarakat kota ikut terlibat dalam aktivitas pertanian di pedesaan.
  3. Pendidikan Pertanian: Penambahan kurikulum wajib bertani di sekolah untuk memperkenalkan generasi muda pada pentingnya pertanian.
  4. Insentif Pajak: Pemberian insentif bagi individu atau perusahaan yang aktif dalam kegiatan pertanian.

Jenis Tanaman untuk Wajib Tani

Jenis tanaman yang ditanam dalam program Wajib Tani ditetapkan sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat. Pendekatan ini memastikan keberhasilan panen dan keberlanjutan ekosistem lokal. Sebagai contoh:

  1. Daerah Tropis Basah: Padi, kelapa, dan pisang yang cocok dengan curah hujan tinggi.
  2. Daerah Dataran Tinggi: Kentang, wortel, dan sayuran hijau yang membutuhkan suhu lebih dingin.
  3. Daerah Kering: Jagung, singkong, dan kacang-kacangan yang tahan terhadap kekeringan.
  4. Daerah Perkotaan: Tanaman hidroponik seperti selada, kangkung, atau tomat yang bisa ditanam di ruang terbatas.

Peran Bank Tanah dalam Wajib Tani

Bank tanah merupakan lembaga yang berfungsi untuk mengelola tanah-tanah yang tidak produktif atau tidak digunakan dengan optimal. Dalam konteks Wajib Tani, bank tanah dapat memainkan peran penting dalam:

  1. Penyediaan Lahan Pertanian: Bank tanah dapat mengidentifikasi, mengelola, dan mendistribusikan lahan-lahan kosong untuk dijadikan area pertanian produktif. Dengan ini, masyarakat yang tidak memiliki lahan dapat tetap berkontribusi dalam program Wajib Tani.
  2. Pengelolaan Tanah yang Berkeadilan: Bank tanah memastikan akses terhadap lahan didistribusikan secara merata dan adil, terutama untuk kelompok rentan seperti petani kecil dan masyarakat miskin.
  3. Dukungan Infrastruktur: Bersama pemerintah, bank tanah dapat memastikan infrastruktur seperti irigasi dan jalan tani tersedia di lahan-lahan baru yang akan digunakan untuk Wajib Tani.
  4. Konservasi Lingkungan: Bank tanah dapat memprioritaskan pengelolaan lahan yang tidak hanya produktif tetapi juga ramah lingkungan, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun