Program makan bergizi gratis di sekolah, yang mulai dilaksanakan oleh Presiden Prabowo kemarin, telah menjadi angin segar bagi pendidikan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi, dapat menikmati hidangan bergizi yang mendukung pertumbuhan dan konsentrasi mereka di sekolah. Hari pertama pelaksanaan program ini dipenuhi dengan cerita-cerita bahagia dari anak-anak di seluruh penjuru negeri.
Di berbagai sekolah, anak-anak menyambut hidangan sederhana namun bergizi ini dengan penuh antusiasme. Tawa riang dan wajah ceria terlihat ketika mereka menikmati nasi hangat, sayur segar, dan lauk sehat yang disajikan. Bagi banyak dari mereka, ini adalah makanan terbaik yang mereka santap dalam minggu tersebut. Suasana kantin berubah menjadi tempat penuh kebersamaan, di mana tidak ada lagi perbedaan antara yang mampu dan yang kurang mampu. Semua anak duduk bersama, berbagi cerita, dan menikmati makanan dengan rasa syukur.
Makan siang gratis di sekolah bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi sebuah langkah revolusioner yang mampu mengubah kehidupan banyak anak. Ide ini, meskipun sederhana, memiliki dampak yang sangat besar, terutama bagi siswa-siswa yang kurang mampu. Saya sangat mengapresiasi konsep ini, karena secara pribadi, saya merasakan betapa pentingnya akses makanan di sekolah.
Saat masih bersekolah, saya hampir tidak pernah membawa bekal ataupun uang jajan. Setiap harinya, saya harus mengandalkan air kran sekolah untuk mengatasi rasa haus. Jika lapar, saya sering mencari buah liar di sekitar lingkungan sekolah. Pohon jambu, mangga, atau bahkan semak belukar dengan buah kecil menjadi "penyelamat" di tengah rasa lapar yang tak tertahankan. Meskipun ini membantu sesaat, tidak jarang saya harus menanggung sakit perut akibat konsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya. Kondisi ini membuat saya sering merasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun mental, yang pada akhirnya memengaruhi konsentrasi belajar. Saya ingat bagaimana rasa lapar itu sering kali membuat saya merasa lemah dan kehilangan semangat.
Bayangkan anak-anak lain yang mengalami situasi serupa di berbagai penjuru negeri. Tidak semua anak memiliki akses ke makanan bergizi, apalagi di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi banyak keluarga. Program makan bergizi gratis dapat menjadi solusi nyata bagi mereka. Selain memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga memberikan rasa aman dan kesetaraan. Anak-anak tidak perlu merasa malu karena tidak membawa bekal, dan mereka dapat fokus sepenuhnya pada pembelajaran. Mereka juga tidak perlu memikirkan di mana mereka akan mendapatkan makanan berikutnya, sesuatu yang seharusnya tidak menjadi beban pikiran seorang anak.
Makan bergizi gratis bukan hanya sekadar memberi makan, tetapi juga menyemai harapan. Setiap piring makanan yang disajikan adalah investasi bagi masa depan anak-anak kita. Anak-anak yang kenyang dan sehat memiliki peluang lebih besar untuk berkembang menjadi individu yang produktif, berprestasi, dan bahagia. Program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai masyarakat untuk mendukungnya.
Namun, kita tidak boleh hanya berhenti pada dukungan moral. Jika memungkinkan, kita harus berperan aktif menjadi relawan dalam pelaksanaan program makan siang gratis di sekolah-sekolah. Dengan begitu, kita tidak hanya membantu meringankan beban pemerintah, tetapi juga memastikan program ini berjalan dengan efektif dan mencapai anak-anak yang benar-benar membutuhkan. Misalnya, kita bisa membantu dalam menyiapkan makanan, mengedukasi siswa tentang pentingnya gizi, atau sekadar hadir untuk memberikan semangat.
Kesimpulannya, makan bergizi gratis bukanlah sekadar wacana, tetapi sebuah kebutuhan. Program ini memberikan kesempatan yang adil bagi semua anak untuk meraih pendidikan tanpa terganggu oleh rasa lapar. Mari kita berhenti bersikap skeptis dan mulai bergerak bersama untuk mendukung ide luar biasa ini. Karena pada akhirnya, masa depan anak-anak adalah masa depan kita semua. Dan dengan membantu mereka, kita juga sedang membantu menciptakan dunia yang lebih baik, di mana tidak ada anak yang belajar sambil menahan lapar.Â
Maju terus Pak Bowo rakyat berbaris mendukungmu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H