Mohon tunggu...
Priyo Handoko
Priyo Handoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Berbagi untuk mencerdaskan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Habib Rizieq Vs Nikita Mirzani

17 November 2020   10:55 Diperbarui: 17 November 2020   11:01 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

HABIB RIZIEQ VS NIKITA MIRZANI

Dimulai dari kepulangan Ulama Besar Habib Rizieq ke Indonesia pada tanggal 10 Nopember 2020, Membuat Jakarta dibanjiri pendukung Front Pembela Islam ( FPI) dari berbagai penjuru tanah air. Yang berdampak paling besar adalah Kawasan Bandara Soekarno Hatta dan sepanjang jalan menuju  Petamburan maskas besar FPI. Kondisi semacam itu pasti ada pihak pihak yang tidak senang karena terganggu perjalanannya. Disamping ada pihak yang tidak senang tersebut pasti ada pihak yang senang dengan kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia. Mereka yang tergabung dalam Front Pembela Islam menyambut Habib dengan suka cita. Secara Konstitusional memang Habib Rizieq berhak pulang ke Indonesia. Karena Habib Rizieq adalah warga Negara Indonesia.

Saya tidak kenal Habib Rizieq dan bukan dari anggota Front Pembela Islam. Saya sejak kecil ( belum Baliq) saya sudah mempunyai Idola tersendiri. Pastinya bukan Habib Rizieq. Sejak kecil Idola saya Hadratussyeh Hasyim As'ari dan Hadrustussyeh Wahab Khasbullah juga Hadratussyeh Bisri Syamsuri.

Nikita Mirzanipun saya tidak mengidolakan. Saya tidak pernah melihat baik live maupun lewat TV acara Nikita Mirzani. Dalam urusan lagu dan film saya punya idola tersendiri. Untuk film saya senang pada bintang film Jet Lee dalam film film Kungfunya, sedang dalam dunia music saya senang dengan lagu lagunya Ebiet G ADE. Artinya dalam menulis aartikal kecil ini saya tidak benci dan tidak senang pada Nikita Mirzani. Saya tidak membenci Habib Rizieq tapi hanya hormat pada Adzuriyah.

Melihat masa yang berbondong bondong tersebut yang mungkin mengganggu Nikita Mirzani, maka dia melontarkan ucapan yang ditujukan pada Habib Rizieq, Kala itu Nikita Mirzani menyebut Habib Rizieq "tukang obat". Ucapan itulah yang kemudian membuat kemarahan pendukung Habib Rizieq. Lewat akun  Intstrgram Nikita dia menyebutkan penjemputan Habib dilakukan secara gila gilaan. Sehingga menimbulkan kemacetan dimana mana.

Pernyataan Nikita Mirzani menyebut Habib Rizieq " tukang obat" ditanggapi oleh Maheer Al Thuwailibi. Dia menyebut Nikita Mirzani " pelacur".Dituduh sebagai pelacur Nikita membantah bahwa dia bukan pelacur. Dan saya percaya Nikita Mirzani bukan pelacur.

Inti dari apa yang saya sampaikan dalam tulisan kecil ini adalah bahwa saya menyayangkan pendukung Habib Rizieq ( Maheer Al Thuwailibi) menyebut Nikita Mirzani sebagai "Pelacur". Ucapan demikian menurut hemat saya tidak perlu diucapkan oleh pendukung Habib Rizieq. Apabila Habib Rizieq atau pendukungnya marah atau tersinggung mereka dapat menempuh jalur hukum.  Laporkan saja Nikita Mirzani kepada Polisi agar Polisi yang menangani kasus tersebut. Menurut hemat saya cara untuk menghadapi Nikita Mirzani yang paling tepat adalah Laporan Polisi.

Pada sisi lain saat Nikita Mirzani yang terjebak kemacetan akibat dari rombongan penjembutan Habib Rizieq,10 Nopember 2020 lalu tidak boleh Nikita mengunggah Instagram yang isinya tidak sopan pada seorang Ulama Besar. Bagaimanapun juga Habib Rizieq adalah Ulama Besar di Indonesia, yang diikuti oleh jutaan umat di Indonesia. Disamping itu Habib Rizieq adalah keturunan Rosulullah. Dari kaca mata saya apa yang dilakukan Nikita Mirzani itu tidak benar. Taat pada Allah Taat kepada Rosul dan Taat kepada Pemerintah adalah wajib. Dikarenakan saat ini sudah tidak ada Nabi maka kita harus Taat pada Ulama. Al Ulamau warosatul Ambiya.

Dalam tradisi kehidupan saya telah diajarkan oleh orang tua saya menghormati Ulama. Karena Ulama adalah pewaris nabi. Ulamalah yang dengan sabar dan tekun membimbing umat agar tidak tersesat jalannya. Walaupun saya bukan pengikut atau simpatisan Habib Rizieq akan tetapi saya secara pribadi menghormati Habib Rizieq sebagai Ulama.

Usul dari saya kepada kedua belah pihak yakni pihak Habib Rizieq dan pihak Nikita Mirzani adalah saling memaafkan atas semua kesalahan. Pada saat Pandemi Covid 19 seperti sekarang ini disayangkan energi masyarakat dibuang untuk mengurusi dan memikirkan hal hal yang tidak bermanfaat.

Masih banyak urusan bangsa yang lebih penting lagi pada saat ini dibandingkan urusan permusuhan Habib Rizieq dengan Nikita Mirzani. Adapun permasalahan besar bangs akita saat ini, Pertama menanggulangi Pandemi Covid 19 dan yang kedua mengatasai perekonomian rakyat yang jatuh  kebawah dikarenaskan pandemic Covid 19. Kesimpulan besarnya tulisan saya adalah, marilah energi bangsa kita digunakan untuk membangun lagi ekonomi yang sempat jatuh pada saat ini. Akhir kata Semoga Allah mengampuni kesalahan kesalahan saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun