Oke, seperti biasa, tulisan ini diprakarsai kegabutan penulis setelah seharian berkecimpung dengan artikel dan belajar untuk ujian komprehensif besok. Minta do'anya, ya !! Wkwk
Kita awali tulisan ini dengan satu pertanyaan yang menjadi notif whatsapp penulis malam ini!!
"Mang free, saya kok ngerasa gak punya skill ya. Saya pengen punya skill"
Skill ? Apa itu ?
Sederhananya, skill adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Oke, jadi gampangnya, kita bisa masak, maka kita punya skill masak. Misalnya kita cuma bisa masak mie, maka selamat anda punya skill memasak mie. Gampang kan ??
Masalahnya, skill ini memiliki level atau tingkatan. Kita anggap level ini seperti dalam game, yang terdiri dari level dasar, level menengah, dan level tinggi. Walaupun ada level lain, kita ambil yang paling dasar.
Nah, skill merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Semakin tinggi level kemahiran kita, semakin bagus dan efisien pula nilai dan hasilnya. Misalnya kita bandingkan antara orang yang sekedar bisa dan orang yang memang mahir dalam bidangnya, maka hasilnya juga berbeda.
Kita ambil contoh mudah tapi unik.
Penulis sering memerhatikan ibu ketika menyetrika. Terlihat mudah, gampang, dan cepat. Laah, ketika penulis menyetrika sendiri di kosan, 5 menit mungkin baru dapat satu. Apalagi hasilnya entah kenapa masih lebih kusut dibandingkan hasil pekerjaan ibu yang dianggap waktunya lebih sedikit.
Mengapa ?
Karena ibu sudah terbiasa, mereka paham dari sudut mana memulai, kepanasan mana yang sesuai, dan bagaimana melipatnya agar tidak kusut.
Apa kesimpulannya ?