Pembaca masih ingat konten video "Surat Terbuka untuk Guru SD" yang beberapa waktu lalu sempat viral di tiktok? Video yang diunggah oleh akun @tidaksukasepi menuai prokontra.
Pemilik akun bernama Wika Primi Rahayu diketahui adalah seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SMAN 16 Luwu Utara Sulawesi Selatan.
Dalam unggahannya Wika mengeluhkan tulisan dari para siswanya sulit untuk dibaca. Ia menunjukkan sekumpulan kertas berisi tulisan siswanya tidak bisa dibaca dan tidak berspasi.
Ia menyampaikan kritikan pedas pada guru SD di seluruh Indonesia agar lebih tekun lagi dalam mengajari para siswanya untuk bisa menulis dengan rapi.
Video unggahan tersebut menuai polemik. Lantaran beberapa pihak khususnya para guru SD merasa tersinggung oleh karena gestur dan cara penyampaian Wika dirasa kurang etis. Bahasa tubuh yang terkesan memojokkan dan menghakimi membuat sebagian kalangan geram.
Tidak sedikit guru bereaksi dengan membuat video balasan sekaligus jawaban dari surat terbuka itu. Belakangan diketahui Wika membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Ia akhirnya mendapat teguran dari atasannya di dinas pendidikan setempat.
Saya sebagai seorang guru SD bisa menangkap isi pesan dari video tersebut. Persoalannya bukan pada kritiknya tetapi pada cara penyampaiannya yang terlalu berlebihan. Jikapun memang siswa belum bisa menulis dengan baik di tingkat SMA merupakan kesalahan dari guru SD saya secara pribadi bisa menerima itu.
Ada andil kesalahan dari guru SD tetapi menjadi tidak bijak jika semua kesalahan itu ditimpakan hanya pada guru SD semata. Karena pendidikan juga merupakan tanggung jawab bersama.
Tentu orangtua dan guru di tingkat sekolah selanjutnya juga punya andil yang sama. Juga terdapat faktor-faktor lain sebagai penyebabnya. Faktor penyebab eksternal di luar guru itu sendiri.
Cara penyampaian kritik yang ugal-ugalan dibumbui dengan sensasi dan drama inilah akar masalahnya. Banyak konten kreator semacam itu semata bertujuan menarik viewers dan mendatangkan followers sebanyak-banyaknya.