Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis untuk Menyemai Idealisme

4 Februari 2024   21:35 Diperbarui: 4 Februari 2024   21:41 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang menulis di depan laptop | Sumber : www.canva.com

Maka sangatlah tepat jika H.O.S Tjokro Aminoto pernah berujar bahwa jika ingin menjadi pemimpin yang hebat maka haruslah orang itu pandai berbicara selayaknya seorang orator ulung dan rajin menulis seperti jurnalis. Bukan pemimpin yang pidatonya dibuatkan oleh para staff ahlinya.

Guru Adalah Pemimpin

Seorang guru adalah pemimpin. Setidaknya pemimpin di dalam pembelajaran. Begitu kalimat yang sering terdengar dalam berbagai seminar dan buku-buku yang membahas tentang guru. Bahkan lebih jauh dari itu saya menganggap bahwa guru adalah pemimpin peradaban bagi bangsanya. Karena peradaban sebuah bangsa dibentuk dan diasuh oleh sistem pendidikannya. Jika sistem pendidikan bangsa itu maju maka bisa dipastikan bangsa itu juga menjadi bangsa dan negara yang maju. Demikian pula sebaliknya. Dan guru ada di dalamnya. Guru menjadi aktor utama bahkan motor penggerak dalam sistem pendidikan yang dibangun sebuah bangsa.

Guru tidak berdiri dan hidup dalam ruang-ruang hampa dan dimensi kosong. Tetapi guru hidup dan mengisi serta bergulat dalam ruang-ruang intelektual. Ruang-ruang intelektual itulah yang kita sebut dengan nama pendidikan. Maka secara cepat-cepat dapat kita simpulkan bahwa guru adalah kaum intelektual yang memiliki peranan besar untuk membentuk bahkan memimpin peradaban bangsanya menuju kemajuan. Tentu melalui instrumen yang bernama pendidikan itu tadi.

Betul apa yang disampaikan H.O.S Tjokro Aminoto bahwa pemimpin haruslah pandai berbicara dan rajin menulis. Sangat tepat dan sepakat. Maka saya pribadi pun meyakini bahwa guru dalam peranannya sebagai pemimpin dan kaum intelektual sudah seyogyanya menggandrungi kegiatan curah pikiran. Melalui media berbicara dan menulis.

Kalau hari ini para guru diarahkan pada satu mindset yang mengatakan bahwa guru jaman now sangat penting untuk melek teknologi dan rajin berkolaborasi melalui berbagai macam komunitas belajar saya pikir memang sudah seharusnya dan selayaknya demikian. Dalam komunitas belajar yang baik tentu ada proses dinamika tukar tambah pengetahuan. Proses belajar, bicara, menulis, dialog bahkan berdialektika. Karena seorang pemimpin tidak akan jauh dari kegiatan berpikir dan kegiatan belajar untuk mengasah kualitas pemikirannya.

Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag pernah menulis kalimat menarik dalam bukunya yang berjudul Metode Berfilsafat. Beliau berucap : "Kuasai dunia dengan ilmu, jalannya adalah belajar, senjatanya adalah menulis, kekuatannya berasal dari membaca, maka iqra', bacalah!". Kalimat tersebut menegaskan begitu pentingnya dan krusialnya kegiatan membaca dan menulis dalam kehidupan sehari-hari.

Menulis adalah senjata untuk mempelajari ilmu. Guru sebagai kaum intelektual tidak akan lepas dari kegiatan membaca dan menulis. Karena sejatinya itu semua adalah alat bagi guru itu sendiri untuk mengembangkan dirinya. Semoga semakin banyak para guru yang menyukai kegiatan tulis menulis. Bukan hanya asal menulis. Lebih jauh menggunakan menulis untuk mencurahkan idealisme berpikir yang mungkin terkadang terasa mengangan-angan. Tapi sejatinya di situlah eksistensi seorang manusia berada. Persis seperti ucapan Rene Descartes seorang filsuf rasionalis berkebangsaan Prancis yang terkenal dengan kalimat epic-nya : Cogito Ergo Sum (Aku berpikir maka aku ada). Curahkan pikiran melalui tulisan maka di situlah eksistensi guru sebagai kaum intelektual berada. Tetap semangat para guru Indonesia. Salam blogger persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun