Saya sebagaimana para pembaca semua tentu termasuk kategori orang yang sangat menghargai jasa para guru. Betapapun tidak tanpa bimbingan dan arahan serta ilmu yang disampaikan para guru kita tentu hari ini kita tidak akan menjadi apa-apa. Kita bisa membaca, menulis dan berhitung tentu karena saat kecil dulu kita diajari oleh guru-guru kita. Maka sangat pantas jika guru disebut sebagai pahlawan pencerdas bangsa dan pahlawan insan cendekia.
Terlebih jika dikaitkan berbagai komponen yang ada di dalam dunia pendidikan tentu guru mempunyai peranan yang sangat krusial.Â
Sebuah kurikulum yang didesain dengan sangat bagus oleh pemerintah tidak akan dapat dilaksanakan secara optimal jika para guru dan komponen sekolah lainnya tidak dapat mengejawantahkan serta mengimplementasikan dengan tepat. Ya karena ujung tombak dari pelaksana teknis kurikulum itu sendiri adalah guru dan sekolah.
Namun sayangnya dari beberapa riset yang ada ternyata mutu pendidikan di Indonesia agaknya masih jauh panggang dari api.Â
Pemerintah telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk sektor pendidikan kita juga nyatanya tidak bisa mendongkrak mutu pendidikan di Indonesia.Â
Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia saat di wawancarai dalam acara Mandiri Investmen Forum 2023 mengatakan bahwa anggaran pendidikan Indonesia tahun 2023 mencapai Rp 612,2 triliun dan tercatat dalam pembiayaan paling tinggi sepanjang sejarah.
Besarnya anggaran tersebut ternyata tidak sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report 2016 dijelaskan bahwa Indonesia menempati urutan ke-10 dari 14 negara berkembang, sedangkan kualitas guru di Indonesia menempati urutan ke 14 dari 14 negara berkembang (Yunus, 2018).Â
Hal serupa juga dikemukakan oleh salah satu situs Youth Corps Indonesia yang menjelaskan bahwa Indonesia menempati peringkat 62 dari 72 negara.
Sungguh ironis memang dimana anggaran pendidikan yang digelontorkan begitu besarnya namun kualitas pendidikan yang diharapkan masih jauh dari harapan.Â