Mohon tunggu...
Priyanto Nugroho
Priyanto Nugroho Mohon Tunggu... lainnya -

"art is long, life is short, opportunity fleeting, experiment dangerous, judgment difficult"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Menulis di Malam Hari!

16 Juni 2013   01:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:57 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa sunyi dan suasana sepi akan membuat kita mudah berkonsentrasi. Itulah kenapa, di jaman dulu, para empu bersemedi di kala hening di tempat sepi, untuk menguji hati, mencari kebenaran yang hakiki.

Di saat seperti itu, hanya kita, alam sekitar dan Yang Maha Kuasa yang berinteraksi. Di situlah nurani paling sering memperlihatkan diri. Tak heran, banyak politisi yang tak suka menyendiri. Lebih sering kelayapan sampai dini hari mungkin takut munculnya sang nurani.

Di saat seperti, konon rasa berani dan imajinasi akan muncul dalam kadar yang paling tinggi. Tak heran, banyak penulis sering merindukan suasana seperti itu demi mendapatkan goresan tinta yang murni dari imajinasi dan dari hati.

Seorang teman yang sering menulis menyampaikan hal itu, namun dia justru menghindari menulis dalam suasana seperti itu. Katanya, bila tulisannya dia baca keesokan harinya, dia takut sendiri. Seolah pagi membuat rasa beraninya mengkerdil.

Baginya, pagi membawa imajinasinya menyingkir. Bukan lagi pada buah pemikiran dan perenungan yang orisinil, melainkan pada ketakutan akan penilaian pada sikap nyinyir. Di pagi hari, interaksi yang dihadapinya adalah riuh rendah kontrak duniawi, yang tak cukup memberikan toleransi.

Teman saya itu memang senang menganalis dan menulis. Dia mencermati banyak hal, mulai dari kebijakan ekonomi hingga sikap dan ulah para politisi. Meski baginya, yang dia  sampaikan adalah analisis ataupun kritikan untuk sebuah koreksi demi sang nurani, namun sering sesudahnya dia dihantui rasa ngeri.

Memang dia bukanlah seorang wartawan atau jurnalis, yang dibesarkan untuk bisnis yang mengedepankan rasa kristis dan berani, untuk membela nurani. Paling tidak begitulah seharusnya!

Jadi, kata teman saya, jangan pernah menyampaikan analisis berisi kritikan dalam tulisan, yang dikerjakan di malam hari dan dalam suasana sunyi, bila tak cukup punya nyali ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun