Pasca serangan gas beracun di kota Khan Sheikoun Suriah 2 hari yang lalu, Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Presiden Donald Trump langsung melancarkan aksi yang sangat mengejutkan dunia. Dengan alasan ancaman terhadap kepetingan AS dan perdamaian dunia, Trump langsung memerintahkan angkatan bersenjatanya yang berada di Timur Tengah untuk meluncurkan 59 Â rudal ke pangkalan udara militer milik Suriah. Hal ini mengakibatkan setidaknya 9 orang tewas 4 diantaranya anak-anak, yang kesemuanya merupakan warga sipil yang berada di lingkungan pangkalan udara.Â
Sementara itu, untuk serangan gas beracun yang diduga diluncurkan oleh pihak pemerintah ke kawasan yang dikuasai pemberontak, setidaknya telah menewaskan lebih dari 100 warga dan melukai ratusan lainnya. Serangan itu terjadi pada hari rabu tanggal 06 April 2017 pukul 06.30. Pagi itu sejumlah pesawat militer pemerintah Suriah menyerang kota Khan diduga dengan menggunakan gas yang berisi klorin dan sarin. Akibatnya banyak warga yang kemudian mengalami gangguan pernafasan pasca serangan itu.
Aksi yang dilakukan Trump itupun menuai banyak reaksi. Ada yang mendukung, ada pula yang mencerca. Mereka yang mendukung kebanyakan merupakan sekutu-sekutu AS, seperti Australia dan negara-negara Uni Eropa. Mereka berpendapat bahwa serangan AS ke Suriah tersebut beralasan dan sudah terarah. Sementara itu dua negara yang dikenal sebagai pendukung Suriah, yakni Iran dan Rusia, mengutuk keras serangan AS tersebut. Rusia melalui perdana menterinya Dimitri Meyvedev menyebut aksi tersebut bisa memicu perang AS-Suriah. Selain itu Presiden Rusia, Vladimir Putin juga menyebutkan bahwa serangan tersebut ilegal dan melanggar hukum internasional. Perwakilan Rusia di PBB juga menyebut bahwa aksi AS ke Suriah itu hanyalah kedok untuk menutupi pelanggaran yang mereka lakukan saat perang AS-Irak.
Namun yang perlu kita pahami disini adalah serangan dengan menggunakan senjata kimia sangatlah tidak berperi kemanusiaan. Akan tetapi membalas hal tersebut dengan serangan rudal juga merupakan hal yang kurang tepat. Sebab dengan unculnya serangan balasan, upaya perdamaian yang diinginkan justru akan semakin menjauh. Alangkah lebih baiknya kalau antar negara yang bertikai duduk bersama untuk mencari solusi terbaik agar perdamaian yang selama ini menjadi impian serta harapan warga Suriah segera lekas terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H