Laga persahabatan antara Persib Bandung melawan Bali United di stadion GBLA sabtu 08 April 2017 lalu sedikit tercoreng akibat adanya keributan antara Essien dan Yabes Roni pada menit ke 72. Kejadian itu bermula ketika Yabes Roni yang sedang berada di wilayah pertahanan Persib menendang bola dengan keras ke arah pemain asal Ghana tersebut. Padahal didekatnya berdiri pemain Bali United lain. Merasa tidak terima, Essien pun berlari mengejar Yabes. Yabes sendiri pun langsung berlari begitu Essien terlihat hendak mengejarnya.
Sontak saja para pemain Bali United dan Persib langsung melerai dua pemain tersebut agar pertikaian tidak memanjang. Adu mulut pun tak terhindarkan antara Essien dengan beberapa pemain Bali United yang melerainya. Setelah terhenti selama beberapa saat, akhirnya wasit memberikan kartu kuning kedua bagi Yabes Roni setelah sebelumnya mendapat kartu kuning karena selebrasi mencabut bendera tendangan penjuru usai mencetak gol. Â Pertandingan itu sendiri akhirnya dimenangkan oleh Bali United dengan Skor 1-2. 2 gol Bali United dicetak oleh Irfan Bachdim dan Yabes Roni, sedangkan gol balasan Persib dicetak oleh Raphael Maitimo.
Kejadian ini jelas banyak memancing perhatian masayarakat Indonesia. Sebab di laga yang bertajuk persahabatan saja pertikaian antar pemain sudah terjadi. Bagaimana nanti kalau kompetisi resmi sudah bergulir. Apalagi kejadian ini menimpa pemain kelas internasional seperti Essien. Meski terlihat ada kesengajaan pada tendangan Yabes, tidak seharusnya Essien terpancing emosinya bahkan langsung mengejar pemain U-23 asal Nusa Tenggara tersebut.
Mengenai kartu kuning kedua yang diterima Yabes ini pun cukup menuai kontroversi. Sebab wasit dinilai kurang tegas dalam pengambilan keputusan. Kalau Yabes di kartu kuning karena terlihat melakukan kesengajaan yang bisa mencederai, maka Essien pun seharusnya juga mendapat kartu kuning karena aksi berlebihannya dalam menanggapi provokasi Yabes. Kalau Yabes yang emosi ataupun meledak-ledak, bisa dimaklumi sebab Yabes masih muda. Akan tetapi tidak demikian untuk Essien. Statusnya sebagai pemain internasional yang sudah melanglang buana ke berbagai klub papan atas Eropa seharusnya bisa memberikan contoh yang baik kepada pemain-pemain lain di Indonesia.
Kalau Essien tidak bisa mengendalikan emosinya, bisa jadi nantinya malahan akan sering mendapatkan masalah ketika kompetisi Liga 1 sudah dimulai nanti. Bukan rahasia lagi kalau Liga Indonesia itu terkenal keras. Baik dari segi permainan maupun pertandingan. Apalagi ditambah dengan seringnya wasit memberikan keputusan yang kontroversial. Jelas pengalaman seperti itu belum pernah dirasakan oleh Essien ketika bermain di Eropa dulu. Tapi perlu kita sadari juga, Essien masih dalam tahap adaptasi dengan iklim persepakbolaan Indonesia yang penuh dinamika ini. Jadi, ada baiknya kalau pertandingan sabtu kemarin tersebut sebatas jadi ucapan selamat datang bagi Essien di persepakbolaan Indonesia. So, welcome to Indonesia Essien!.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H