Mohon tunggu...
Priyadi Sudirman
Priyadi Sudirman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Membaca buku ilmu Pengetahuan, wirausaha, tutorial Aplikasi baru

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Energi Hijau pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali

16 November 2022   04:34 Diperbarui: 16 November 2022   04:48 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paparan Ridwan Kamil di KTT G20 Bali (Sumber: Kompas.com)

Energi hijau adalah energi yang berasal dari tanaman hidup (biomassa) yang terdapat di sekitar kita. Energi ini biasa disebut sebagai bahan bakar hayati atau biofuel. Energi hijau terdiri dari panas bumi (geothermal), matahari (surya), air, angin, biomassa dan laut

KTT G20 Bali sedang berlangsung dan Indonesia sebagai Presidensi G20 berupaya semaksimal mungkin untuk keberhasilan dari gelaran multi event ini. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa KTT G20 tidak boleh Gagal, Upaya untuk keberhasilan KTT G20 ini telah dilakukan Indonesia. Tidak hanya pada bidang ekonomi tapi juga untuk perdamaian dunia, dengan kunjungan ke Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: KTT G20 Bali Adalah Kelanjutan Dan Implementasi Dari KTT G20 Roma

Salah satu pembicara pada gelaran KTT G20 adalah Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat yang juga sebagai ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), menyampaikan langkah aksi Jawa Barat dalam ikut menangani global warmng dengan menanam 50 juta pohon untuk menangani pemanasan global dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sebagai Ketua ADPMET Ridwan Kamil gencar mempromosikan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan dengan menggunakan kendaraan listrik.

Baca Juga: Mobil Listrik Untuk KTT G20 Bali Adalah Awal Proses Konversi Mobil Listrik di Indonesia 

Indonesia menpunyai potensi sumber energi terbarukan yang besar, sebagai negara yang di lintasan Katulistiwa  potensi energi surya kita sangat besar. Demikian juga energi air, banyak sungai-sungai besar di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk energi bersih listrik dengan pembangunan PLTA.

Energi panas bumi juga masih banyak yang belum dikembangkan di Indonesia, dengan potensi yang besar akan menjadi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan semakin menurunkan penggunaan batu bara untuk membangkitkan energi listrik di Indonesia.

Potensi yang besar perlu dikembangkan dan diupayakan sendiri oleh Indonesia, Semoga komitman Net Zero Emission 2060 di Indonesia dapat tercapat dan melalui transisi energi menuju energi yang bersih berjalan lancar

Jakarta, 16 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun