Mohon tunggu...
Priya Purnama
Priya Purnama Mohon Tunggu... -

Tuhan yang bisa menindas dan mengkafirkan manusia. Bukan manusia!

Selanjutnya

Tutup

Drama

Cintaku kepada sang PELACUR

31 Juli 2012   15:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13437489021539343739

Dalam Teras remang-remang, Lokalisasi illegal, Kontak mata itu terjalin. Umurnya sekitar 35 tahun, pemuda itu menghampiri seorang makelar kelamin yang sudah terjalin kontrak denganku.

Sungguh halalnya dia mencoba menawar harga kepuasaanku.

“ Man, Berapa harga tarifnya, cantik dan segar ini“ Tanyanya kepada Makelar kelamin

“ Shoot Time 1 Juta, Long Time 5 Juta” tegasnya.

“ Mahal amat, Bro…..15 Juta 3 hari, Gimana? Tapi gue bawa tempat lain. Oke kan” sahutnya

“ Ini masih baru, Bro …sip deal “ kata kesepakatan itu keluar dari mulut dosanya.

Segeralah aku di bawanya masuk dalam mobil sport merk BMW hitam. Dalam hatiku aku berfikiran. Pemuda ini pasti kaya raya. Pasti dia tidak puas dengan punya istrinya, sehingga dia jajan ke base camp kerjaku. Mobil ini mengarah kearah perbatasan kota. Pikiranku makin bingung, hatiku gundah. Aku mau dibawa kemana sama pemuda yang menurutku ganteng. Aku hanya diam saja tak protes karena aku menjalankan sesuai professional sebagai pemuas nafsu. Tapi khawatir juga, dia tersenyum padaku. Dia tampak serius mengendarai mobil sportnya itu, aku seperti patung yang tak dianggapnya. Gusar dengan keaddan akhirnya aku mencoba mengajukan pertanyaan padanya.

“ kita mau kemana” Jawabku

Dia hanya melempas senyum manisnya.

“ Gak usah khawatir Tara. Nanti kamu juga tahu “

Kagetnya diriku, dia memanggilku nama panggilanku didunia sebelum dunia gelap sekarang ini. Dalam otak ini mendidih, siapa laki-laki tampan ini. Dia kok tahu nama panggilanku. Lagi-lagi rasa gusar ini membuat mulut ini untuk menjejali pertanyaan kepadanya.

“ Maaf, mas…kamu kok tahu namaku”

Senyumlah mengembang lagi. Seolah-olah senyumnya Tara mengiringiyang dikenalinya.

“ hehehehe….maaf ya Tara, aku sedang fokus menyetir. Nanti dulu ya. Nanti kamu pasti tahu kok” sambil senyum disamping Tara.

(Bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun