Mohon tunggu...
Priya Purnama
Priya Purnama Mohon Tunggu... -

Tuhan yang bisa menindas dan mengkafirkan manusia. Bukan manusia!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersenyumlah di Surga Bidadari Cantikku

29 April 2012   21:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersenyumlah Bidadariku Tersenyumlah Perempuanku Tersenyumlah Cantikku Tersenyumlah Masa laluku Di Surga....ya ...di Surga..Mu Ya Tuhan Ku. Ingatanku memutar bagai senjata bomerang yang membayangiku. Kenapa kau selalu menerobos pikiran yang lagi gundah atas ke akuanku. Kenapa tak bisa melepas bayang-bayang hati yang semakin menyempit ini Kenapa ...kenapa....coba pikirkanku.... Hari ini , dimana kau dan aku berjanji mengikat tranfer hati Dimana kau selalu memberikan molekul-molekul yang membaut aku kecanduan Tersesatkah aku mencari keberadaan mu di surga...sayang Sungguh berat tak kuasa mata ini menyirami pipi bila aku mengingat yang ku cintai dalam hati itu. Tuhan jaga dia baik-baik... kalau nanti aku kau jemput Tuhan... Pertemukan kami di alam abadimu... Aku tak butuh Bidadari lain yang cantik kau sunguhkan... Bukannya setia itu lebih baik dari menduakan. Tanpa arah aku tak mau berzina di alam abadimu... Surga buat dia tersenyum... Tuhan buatlah dia tersenyum... Alam abadi juga buat dia tersenyum.... Dan aku pun ternyum di alam kebohongan ini.... Doaku....Doamu... Doaku...Doa kita... Doaku...Doa kalian... Tersenyumlah di Surga Bidadari Cantikku

Mading Cinta Fiksiana

( http://www.facebook.com/groups/374792569230705/)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun