Mohon tunggu...
Priya Purnama
Priya Purnama Mohon Tunggu... -

Tuhan yang bisa menindas dan mengkafirkan manusia. Bukan manusia!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Perpisahan Bukan (Fiksiana)

20 Maret 2012   18:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. kalo TUhan menghendaki. kita akan bertemu lagi. so, kehidupan pasti ada kejutan. dan akulah yang akan mengejutkan mereka. apalagi orang-orang yang sudah terukir dihati. Dan biarkan aku pergi untuk mengejar mimpi. Jangan kau halangi, dan kau ulangi. ini bukan ilusi ataupun halusinasi. Aku ingin sendiri. degan kemauan ini. Angan dari imajinasi. Untuk sekedar mencari mimpi. Untuk esok hari tahun depan dibulan Mei. Aku ingin mencari. Mencari jati diri. Ini bukan hanya sebuah mimpi. Bukan juga sebuah harga diri. Tolong cermati perkataanku ini. Hai... Sampai jumpa didunia galaxi. Bukan merk handpone Black berri. Bukan menulis puisi dikompasiana hubungan kita bakal terhenti. Ku mohon kau untuk berjanji. Jangan pernah bersedih untuk suatu perpisahan nanti. Ku ingin kau tetap berdiri. Dengan janji, dan cinta ini. Kau selalu ku nanti. Saat aku berhenti menulis puisi di fiksiana ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun