Mohon tunggu...
Prito Windiarto
Prito Windiarto Mohon Tunggu... -

Mahasiswa. Penulis. Bercita menjadi guru Profesional, penulis yang mengispirasi, pengusaha yang banyak memberi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Membangun Sekolah Unggulan

9 September 2015   16:21 Diperbarui: 9 September 2015   16:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tips Membangun Sekolah Unggulan

 

Prito Windiarto

 

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan satu mobil dengan kepala sekolah tetangga. Beliau bercerita banyak hal, salah satunya tentang perkembangan sekolah. Beliau mengisahkan tentang dirinya dan beberapa teman yang lain yang mengadakan studi banding ke sekolah lain. Sekolah yang dituju adalah sekolah swasta. Meski swasta pamornya lebih mentereng daripada sekolah negeri. Sekolah itu (SMA PGRI) bersebelahan dengan sekolah negeri (SMA Negeri). Hebatnya sekolah yang notabene swasta itu malah menjadi pilihan pertama calon siswa, bukan sekolah negeri. Sesuatu yang tidak begitu lazim.

 

Pertanyaan mendasarnya, mengapa sekolah swasta itu lebih diminati? Apa magnetnya? Tenyata setelah diselisik ada pada kegiatan ekstra. Kegiatan ekstrakurikulernya beragam, tiap hari ada. Siswa disuguhi macam-maca eksta, dari mulai yang wajib, hingga pilihan seperti bela diri, KIR, pecinta alam, dll banyak sekali. Siswa merasa senang karena ada nilai plus sekolah di sana, tidak melulu intrakurikuler. 

 

 

Tips sederhana itu tak ada salahnya diikuti. Seperti yang sudah diprediksi banyak pakar, bertahun ke depan di dunia ini bukan lagi gelar (S1, S2, S3) yang dicari melainkan kemampuan, keterampilan, skill. Buat apa bergelar Doktor tapi tak punya skill? Lebih baik hanya lulusan SMA tapi punya keterampilan mumpuni. Begitu arus pendidikan ke depan. Di Indonesia memang belum, gelar masih jadi primadona, jadi standar. Tapi di luar negeri sudah mulai. Kampus mulai ancang-ancang buat lembaga kursus yang mengasah keterampilan tak lagi memasarkan gelar-gelar.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun