Mohon tunggu...
Prita Nur Audya
Prita Nur Audya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Author Mahasiswi

Mahasiswa Pendididkan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, One Santri, Santri Forever.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyuarakan Empowerment: Transformasi Perempuan Melalui Pendidikan

12 November 2023   14:07 Diperbarui: 12 November 2023   14:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah pribadi via Canva

Perempuan merupakan seorang manusia yang memiliki jenis kelamin permpuan atau wanita, pada dasarnya perempuan memiliki kromoson XX dan juga memiliki organ reproduksi. Istilah perempuan juga memiliki dimensi sosial dan gender yang mencakup peran dan identitas yang di bentuk oleh budaya, sosial, ekonomi, politik, agama dan norma-norma tertentu. maka dari itu Arti perempuan bukan hanya sebatas pada dimensi biologis, tetapi juga mencakup pengalaman dalam konteks sosial dan budaya.

Siapa itu perempuan?, Yang Mensifatinya, Mar'ah-Nisa, Lalu apa yang dimaksud dengan Feminisme?, Feminisme sendiri merupakan gerakan perempuan yang menuntun persamaan sepenuhnya, hak asasi  antara laki-laki dan perempuan sebagai sesama manusia yang sempurna. Lalu siapa itu Feminis?, yang di katakan feminis adalah setiap orang yang menyadari bahwasannya ada persoalan perempuan dan berusaha menyelesaikan persoalan tersebut. Nah yang terakhir, Apakah Feminis HARUS perempuan?, Every one can be a feminis.

Pendidikan merupakan kunci utama untuk mewujudkan perubahan dan pemberdayaan. Pendidikan sebagai ilmu dan menjadi sumber pengetahuan. Di tengah dinamika perkembangan masyarakat terhadap sosial dan budaya, perempuan kini semakin menjadi subjek utama dalam mengambil peran penting dalam pembangunan. Peran krusial pendidikan dalam mendorong empowerment perempuan dan transformasi yang dapat terjadi melalui akses, kualitas, dan partisipasi perempuan dalam dunia pendidikan. 

Pentingnya akses pendidikan bagi perempuan tidak bisa dipandang hanya dengan sebelah mata. Untuk memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk mengakses pendidikan adalah langkah awal dalam memberdayakan mereka. Berbagai program dan kebijakan harus dirancang untuk mengatasi hambatan-hambatan seperti ketidaksetaraan akses, biaya pendidikan, dan norma sosial yang mungkin menghambat perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain akses, kualitas pendidikan juga menjadi elemen penting dalam dunia pendidikan dan juga sebagai kunci untuk membangun empowerment. pendidikan yang berkualitas dapat diraih dengan seorang pendidik yang berkualitas juga. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya menyediakan pengetahuan tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan. Perempuan yang mendapatkan pendidikan berkualitas memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, inovator, dan kontributor aktif dalam berbagai bidang.

Partisipasi aktif perempuan dalam dunia pendidikan tidak hanya tentang kehadiran di ruang kelas dan mengajar saja. Ini melibatkan pengintegrasian perspektif perempuan dalam kurikulum, pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam sejarah, mencetak peserta didik yang aktif, kritis dan empatis dan mendorong mereka untuk mengambil peran dalam pengambilan keputusan di lembaga pendidikan. Partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan dapat mengubah dinamika pendidikan dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Beberapa tantangan yang masih dihadapi perempuan dalam mencapai pemberdayaan melalui pendidikan, termasuk stereotip gender, pernikahan anak, dan ketidaksetaraan dalam peluang karier. Mengatasi tantangan ini memerlukan langkah-langkah konkret, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mendukung kebijakan yang inklusif, dan memberikan dukungan psikososial kepada perempuan.

Strategi Peluang Perempuan Milenial untuk keberlangsungannya pendidikan, Keberagaman (pengalaman perempuan tidak melulu dapat diwakili oleh perempuan lainnya, soal jilbab, penindasan atau kebebasan?), historis dan hermeneutik (lihat secara komperhensif teksdan kontekstual asbabun nuzul dan asbabul wurud), Bayani, Burhani, Irfani (menguasai teks, konsultasikan dengan pengetahuan dan selaraskan dengan hati nurani (humanisasi), Etik dan silent revulusion (kemaslahatan, tidak judgement, tetap bergerak walau perlahan.

Peran dan posisi perempuan yaitu sebagai tiang agama, tiang negara dan tiang keluarga (Madrasatul ula), perempuan sebagai tiang keluarga merupakan Madrasatul Ula atau di sebut juga madrasah pertama untuk anak-anaknya, sebagai perempuan yang berkemajuan tidak hanya di sosial budaya, namun peran perempuan terdapat dimana-mana, terkhusus dalam lingkup keluarga, peran perempuan sangat penting untuk membagun keharmonisan keluarga dan juga menciptakan kerukunan serta menjadikan anak yang berbakti kepada nusa dan bangsa.

Diolah pribadi via Canva
Diolah pribadi via Canva

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun