Mohon tunggu...
Prita Djokonugroho
Prita Djokonugroho Mohon Tunggu... -

Virtus, Intelligantia, Robus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Jokowi, Ternyata Anda Bisa Lantang Berbicara!

11 Juni 2014   00:10 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:20 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat saya, debat capres semalam sangat menegangkan. Mengapa? Karena saya sudah bersiap-siap untuk mengakui keunggulan Pak Prabowo dalam berbicara -- dibanding kandidat tersayang saya, Bapak Joko Widodo.

Mengapa beliau kandidat tersayang saya? Alasannya, jujur, memang sangat naif; di mata saya beliau terlihat sebagai orang yang baik hati dan tidak neko-neko. Hahaha...
Karena alasan itulah, saya merasa miris, cemas kalau-kalau malam tadi si bapak akan tampak "malu-maluin" saat harus beradu visi misi dengan sang mantan jenderal yang juga orator ulung.. Oohh.. saya tidak akan tega melihatnya!!
Apalagi jika membandingkan pidato deklarasi kedua calon pemimpin bangsa ini beberapa waktu yang lalu... Hmm, ucapan Pak Jokowi sangatlah minim, kurang bersemangat, kurang menginspirasi, dan cukup mengecewakan jika dibanding dengan sang kompetitor.
Jadi... menontonlah saya debat malam tadi dengan terus berdebar-debar, sampai acara berakhir. Dan ternyata.. beliau sangat memukau!!
Banyak orang mengkritisi bahwa beliau kurang percaya diri, terlalu menggampangkan situasi, terlalu berpikir sempit seolah-olah Indonesia itu hanya sesempit solo maupun DKI Jakarta.
Tapi buat saya... si bapak tersayang, menang dengan telak.
Pak Jokowi, ternyata Bapak bisa berbicara lantang! Singkat, tepat, tidak dibuat-buat, tidak berlebihan, dan apa adanya.
Tidak sekedar berandai-andai, tapi memiliki pandangan jelas tentang langkah-langkah apa yang ada di kepala Anda.
Mengkritisi tanpa menyerang dengan gamblang, untuk membiarkan masyarakat yang menonton berpikir sendiri; sinkronkah jawaban pasangan kompetitor dengan sikap dan pilihan mereka selama ini?
HAM, diskriminasi hukum, ke bhineka tunggal ika -an ...
Bukan, saya bukan menulis dengan tendensi apapun. Karenanya, saya juga tidak akan menjelaskan lebih lanjut pikiran saya yang hanya pikiran orang awam ini. Lagipula, setiap orang berhak memilih sesuai hati kecilnya.
Nah, saya menulis juga hanya untuk menyuarakan isi hati kecil saya, yang semakin mantap merasa bahwa Pak Jokowi; Anda memang layak jadi yang tersayang!! :)
N.B. : setiap calon pasti punya kekurangan, kelemahan, dan sisi buruk masing-masing layaknya manusia biasa. Tugas kitalah untuk memilih mana (yang dengan segala kekurangan tersebut) yang masih lebih baik.
Karena sebelum bisa melakukan apapun untuk bangsa dan negara, memilih adalah cara termudah untuk tidak jadi apatis... hidup Indonesia!! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun