Mohon tunggu...
Pandita
Pandita Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Just a mere freelancer trying to write

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gorengan Memang Enak, Tapi..

31 Agustus 2024   08:49 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detikcom

Siapa di sini yang suka goreng-gorengan dan rasanya ga lengkap makan tanpa ada elemen kriuk-kriuknya, ngakuuu?

Memang ya, makan gorengan itu emang asyik banget, karena fungsinya juga fleksibel. Selain gorengan bisa jadi lauk pelengkap makanan berat di piringmu, gorengan juga bisa jadi cemilan buat nemenin kamu ngopi, ngeteh sore, atau jadi suguhan ketika bercengkrama dengan sahabat dan kerabat.

Jenisnya pun bermacam-macam. Kamu bisa goreng apapun yang kamu suka, dari buah-buahan seperti pisang dan nangka goreng, sayuran seperti bala-bala dan tahu sayur, tempe, telur, atau sekedar olahan tepung seperti kerupuk, cireng dan cimol yang juga jadi enak kalo digoreng.

Secara harga, gorengan juga membutuhkan bahan yang relatif murah, itulah kenapa gorengan jadi salah satu makanan yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan berbagai macam latar belakang ekonomi. Selain murah, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat gorengan juga mudah didapatkan di pasaran karena gorengan biasanya membutuhkan bahan-bahan yang dikonsumsi sehari-hari.

Tapi kamu tahu ga sih, bahaya yang mengintai dibalik nikmat kriuknya gorengan?

  • Bahaya obesitas. Dampak pertama jika kamu terlalu banyak mengkonsumsi gorengan adalah obesitas. Yup, secara logika saja, gorengan diolah menggunakan banyak minyak yang mana jika lemak dalam minyak itu masuk ke dalam tubuh kita melebihi kadar yang kita butuhkan, pasti akan menumpuk dan tertimbun di dalam tubuh sehingga menyebabkan obesitas. Gorengan juga mengandung lemak trans dalam jumlah tinggi yang bisa mempengaruhi hormon pengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak dan hal tersebut mempengaruhi seseorang untuk makan lebih banyak dan menumpuk lemak lebih banyak dalam tubuh sehingga terjadilah obesitas itu.
  • Menyebabkan Hipertensi. Berdasarkan apa yang diulas dari website siloamhospitals.com, proses penggorengan menyebabkan adanya oksidasi yang menungkatkan kadar asam lemak trans dalam makanan dan meningkatkan kadar kolestrol jahat atau LDL dan menurunkan kadar kolestrol baik atau HDL. Jika kadar kolestrol jahat dalam tubuh kita tinggi, hal itu akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan terbentuknya plak yang menghambat aliran darah sehingga memicu tekanan darah tinggi atau yang biasa kita kenal dengan hipertensi.
  • Menyebabkan Diabetes. Makanan yang digoreng juga bisa memicu diabetes. Heran kan kok bisa gorengan bikin diabet? Bukannya diabet itu disebabkan makanan yang manis-manis? Eits, jangan salah, makanan yang digoreng dan memiliki kadar lemak tinggi berpotensi memicu resistensi insulin yang menjadi pengendali kadar glukosa dalam darah, di mana kondisi tersebut menyebabkan sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik sehingga gula darah jadi tidak bisa dikontrol.
  • Risiko Penyakit Jantung. Ketiga penyakit di atas erat kaitannya dengan penyakit jantung seperti jantung coroner atau serangan jantung. Jantung coroner disebabkan oleh penumpukan lemak secara massif di dinding nadi pembuluh coroner.
  • Meningkatnya Risiko Kanker. Makanan yang mengandung tepung dan diolah dengan suhu tinggi seperti digoreng atau dipanggang dapat memicu terbentuknya akrilamida dari reaksi kimia antara gula dan asam amino asparagin, sehingga akan meningkatkan risiko berbagai macam penyakit kanker.

Gorengan emang enak, dan rasanya ga lengkap kalau makan tanpa kriuknya gorengan. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mengupayakan hidup yang lebih sehat, kan? Memang susah untuk mengubah habbit yang telah terbangun secara bertahun-tahun. Namun kamu bisa coba pelan-pelan mengurangi kebiasaan tidak baik itu dari sekarang.

Kamu bisa coba mengurangi penggunaan minyak yang tidak sehat dan beralih ke minyak-minyak yang lebih sehat seperti menggunakan minyak kelapa, minyal olive, dan minyak alpukat. Ingat, jangan berlebihan juga penggunaannya, secukupnya saja, dan jangan dipakai berkali-kali ya.

Lalu, kamu juga bisa mengubah metode pengolahannya, dari yang digoreng-goreng beralih ke oven atau airfry. Dengan begitu, kamu akan tetap mendapatkan citarasa kriuk dan krispi yang kamu mau tanpa tambahan minyak yang berlebih. Sekarang juga semakin banyak pilihan airfry yang on-budget dengan kualitas sesuai.

Selain itu, jangan lupa untuk mengkonsumsi suplemen-suplemen Kesehatan seperti Noil untuk membantu melapisi lemak dalam makanan agar tidak mudah menempel di dalam organ tubuh kamu, minyak ikan, probiotik, atau teh hijau untuk  membantu menghempaskan lemak jahat dalam tubuh.

Jadi, makan gorengan, boleh aja kok, asal jangan berlebihan, ya! Yuk, semangat sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun