Mohon tunggu...
Prita Lestari
Prita Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nurse Education

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Bahaya Stunting kepada Calon Pengantin (Catin)

21 April 2022   21:25 Diperbarui: 21 April 2022   21:42 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dengan adanya tim penggerak maka akan mempermudah proses percepatan penurunan stunting dari hulu sehingga pencegahan stunting secara dini dapat dilakukan bagi masyarakat yang memiliki pengetahuan rendah mengenai stunting (PKK, 2021).

Rendahnya pengetahuan stunting pada calon orang tua yang menyebabkan angka stunting meningkat sehingga diperlukan edukasi dalam pencegahan secara dini. Program pencegahan dapat dilakukan dengan mempersiapkan pernikahan yang baik, pendidikan gizi, suplementasi ibu hamil, suplementasi ibu menyusui, suplementasi mikronutrien untuk balita, dan mendorong peningkatan aktivitas anak diluar ruangan. 

Dengan adanya edukasi dan program terarah dapat meningkatkan derajat kesehatan, mencegah penyakit injuri, memperbaiki atau mengembalikan kesehatan, meningkatkan kemampuan koping terhadap masalah kesehatan demi mewujudkan perilaku sehat (Waliulu, 2018)

Permasalahan stunting pada anak dapat dicegah secara dini dengan pemberian edukasi kepada calon orang tua agar pola asuh terhadap anak benar. Salah satunya pemberian edukasi kepada catin atau calon pengantin yang merupakan suatu strategi untuk mempersiapkan status gizi calon ibu sehat sehingga menghasilkan keturunan berkualitas. 

Agar terhindar dari malnutrisi pada wanita usia subur perlu perencanaan dan penanganan yang tepat untuk mempersiapkan keturunan yang berkualitas dengan cara menjaga kesehatan dan benar pola makan ibu (Simanjuntak & Wahyudi, 2021).

Calon pengantin (catin) salah satu kelompok sasaran untuk meningkatkan pengetahuan pasangan suami istri untuk mendapatkan buah hati yang berkualitas. Khususnya peningkatan pengetahuan terkait 1000 HPK yang berkontribusi besar dalam program pencegahan stunting. 

Program 1000 HPK perlu didukung oleh calon suami dalam rangka pencegahan stunting dalam menjaga pola makan catin yang bergizi. Perubahan perilaku yang sehat dapat diawali dengan pengetahuan catin mengenai makanan yang sehat dan bergizi dimulai sebelum kehamilan (Simanjuntak & Wahyudi, 2021).

Perlunya edukasi dalam menangani permasalahan stunting pada catin dilakukan dengan teratur dan terjadwal agar angka kejadian stunting menurun. Salah satu pemberian edukasi berupa kampanye. Pada pemberian edukasi ini dapat membantu mengingatkan ibu dalam menjaga asupan gizi serta pola hidup sehat dalam mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak sejak didalam janin (Mahmood dkk., 2019).  

Permasalahan kesehatan pada ibu dan bayi begitu kompleks sehingga perlu diselesaikan dengan sistem kesehatan yang mumpuni. Paradigma yang mengutamakan pencegahan hendaknya ditekankan promosi kesehatan agar beban pengobatan berkurang sehingga biaya kesehatan tidak melonjak besar dalam pembiayaan pengeluaran mengenai kesehatan. Perlunya dukungan pemerintah dalam hal pembiyaan, pelatihan petugas, maupun pendampingan terkait implemantasi program stunting di lapangan sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. 

Dukungan pihak terkait juga berupa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan swasta memungkinkan program stunting dapat berjalan dengan efektif dan berkesinambungan. Permasalah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pihak.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun