Liburan ke Nusa Penida

Jatuh cinta adalah nasib, namun mencintai adalah pilihan
(seorang kawan yang bercerita kesaya)
Menikah ya menikah, jatuh cinta ya jatuh cinta
Beruntunglah mereka yang menikah dengan orang yang dicintai
(putut ea)
 
Saya menikah dengan orang yang saya cintai, tanggal 28 Juli 2022. Saya ndak pernah bertanya dia cinta apa ndak. Ya terserah dia.
 
Istri saya kebetulan teman satu geng, jadi kita mudah dalam berkomunikasi. Semudah-mudahnya mudah pasti adalah yang namanya kesalahan persepsi atau penerimaan. Anggap aja itu bumbu.
 
Sebelum menikah kami sudah merencanakan akan ke Karimunjawa. Sudah membayangkan dengan agen tour yang mana, berangkat kapan dan yang utama sangu. Sebagai abdi negara tentunya semua hal itu jadi agak sulit,semisal terkait berangkat, saya sudah mengajukan sejak agustus apa september gitu. Tapi ga boleh, disuruh nunggu pas Liburan sekolah. Eit jadi tahu kalau saya guru. Itu masalah pertama. Yang paling penting dan krusial yap,soal biaya.tentu anda tahu gaji abdi negara golongan 3a.tapi Bismillah yakin ada jalan.
 
Akhirnya cuti saya peroleh bulan Desember akhir. Jumat sore naik harapan baru saya ke Jember, Istri saya kebetulan sedang di sana. Dari Jember kami berangkat hari senin naik sepeda motor Ke Bali. Perjalanan kurang lebih 3 jam sampai ke Pelabuhan Ketapang. Kita beli tiket disekitar pelabuhan, Rp36.000 untuk sekali menyeberang. 1 sepeda motor dengan 2 orang penumpang. Murah.
 
Sesampai di Gilimanuk kami melanjutkan perjalanan kurang lebih 5 jam. Hujan, macet dan tentu makan menjadi salah satu alasan kenapa perjalanan kami sampai 5 jam. Untungnya istri saya bisa gantian Nyopir sepeda motor jadi lumayan terbantu.
 
Kami pesan hotel via Oyo, murah, wong niatnya Cuma buat transit mau ke Nusa Penida.