Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam pembentukan karakter seseorang. Lembaga-lembaga pendidikan berupaya untuk memberikan program terbaik untuk menghasilkan peserta didik dengan karakter yang baik. Selain karakter, pendidikan juga menuntun peserta didik agar sampai kepada keselamatan dan kebahagiaan sesuai dengan kodrat mereka. Hal ini sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, kodrat alam dan kodrat zaman, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
LATAR BELAKANG
MI NU Hidayatul Mubtadiin adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang berlokasi di Bumiayu, Kedungkandang,Kota Malang. Madrasah tersebut berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam kepada siswa-siswa MI NU Hidayatul Mubtadiin.
MINU Hidayatul Mubtadiin merupakan Lembaga di bawah naungan Kementerian Agama yang beralamatkan di Jl.Panji Suroso No.2 Polowijen Kecamatan Blimbing Kota Malang, Adapun lokasi MINU Hidayatul Mubtadiin terletak pada geografis yang sangat cocok untuk proses belajar mengajar yang terletak di tengah pemukiman penduduk. MI ini dibangun dengan pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan untuk belajar. Hal ini dapat di lihat dari tata letak ruang belajar yang strategis.Adapun batas – batas dari lokasi MINU Hidayatul Mubtadiin adalah sebelah utara berbatasan dengan Ruko, sebelah barat berbatasan dengan makam, sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga, sebelah timur berbatasan dengan jalan raya
MI NU Hidayatul Mubtadiin memiliki Visi yaitu AKU SIAP dan Berbudaya Lingkungan singkatan dari (Akhlaqul karimah , unggul , sinergi , inovatif, dan pandangan luas serya Berbudaaya lingkungan.Mi NU Hidayatul Mubtaddiin sangat mengunggulkan agama dan nilai-nilai islam untuk membangun karakter siswa – siswi yang bersekolah disana. Inovasi untuk pengunggulan itu yaitu dengan mengadakan pembiasaan mengaji dan membaca doa pagi hari di lapangan sekolah mulai dari kelas 1 – kelas 6. Pembiasaan doa dan mengaji pada pagi hari tersebut dipimpin secara bergantian oleh murid pada kelas atas (kelas 4, 5, dan 6)
Budaya positif yang diunggulkan dari sekolah iniI , yang merupakan pembiasaan mengaji dan membaca doa di pagi hari ini mendapat dukungan dari seluruh guru dan karyawan yang terdapat di sekolah ini , peserta didik dan semua komponen yang ada di sekolah. Kegiatan pembiasaan mengaji dan membaca doa ini mampu menciptakan budaya disiplin bagi seluruh warga sekolah.
TUJUAN
Adapun tujuan kegiatan pembiasaan mengaji dan pembacaan doa pada pagi hari tersebut antara lain menumbuhkan kepada peserta didik kebiasaan dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an setiap hari , menumbuhkan dalam hati peserta didik rasa untuk mencintai Al-Qur’an.
Peserta didik mendapatkan keutamaan yaitu kecerdasan otak dan  kecerdasan spiritual. Menumbuhkan rasa memelihara Al-Qur’an akan mendapatkan syafaat , dan dapat memberikan mahkota kemuliaan bagi kedua orang tua di surge dan mendapatkan derajat yang tinggi.
Selain itu, kegiatan pembiasaan mengaji dan membaca doa pada pagi hari itu dapat menarik perhatian dari masyarakat setempat , dikarenakan pada pagi hari merupakan aktivitas bagi orang untuk melakukan aktivitas harian atau bekerja. Mereka akan tertarik dengan pembiasaan positif pada sekolah tersebut. Pembiasaan yang dilakukan di lapangan sekolah, sehingga masyarakat dapat melihat dan tertarik dengan pembiasaan yang dilakukan di sekolah tersebut.