Saya Prista Oksarnalia merupakan mahasiswa jurusan S1 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang sedang menjalankan KKN 8 Tematik Stunting pada periode waktu 7 februari hingga 13 Maret 2024. Sesuai dengan tema yang telah diberikan dan melihat maraknya kasus mengenai stunting, menarik minat saya untuk melaksanakan program kerja yang berdasar pada pencegahan stunting. Stunting merupakan salah satu akibat dari kurang gizi kronis atau kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama.Â
Stunting dapat terjadi pada anak dimulai dari dalam kandungan atau janin sampai dengan anak berusia dua tahun. Stunting pada anak dapat menyebabkan anak bertumbuh tidak sesuai dengan anak-anak pada seusianya seperti menjadi lebih pendek ataupun lebih kecil. Penyebab langsung dari stunting adalah rendahnya asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak serta status kesehatan. Hal ini termasuk juga dengan kesehatan gigi anak yang memerlukan perhatian ekstra sebagai salah satu gerbang awal masuknya makanan ke dalam tubuh.
Apabila terdapat permasalahan dalam gigi dan rongga mulut maka akan menyebabkan berkurangnya nafsu makan anak sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Pada Kenyataannya menjaga kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas yang kesekian bagi sebagian orang. Perilaku menjaga kesehatan gigi pada anak stunting juga termasuk ke dalam kategori rendah apabila dibandingkan dengan anak yang memiliki gizi seimbang.Â
Padahal anak yang menderita stunting lebih mudah untuk terkena karies gigi salah satunya dikarenakan penurunan pH air liur dalam mulut. Oleh karena itu pemberian edukasi terkait dengan metode sikat gigi dengan baik dan benar kepada anak dapat dilakukan sebagai salah satu bentuk pencegahan terjadinya stunting pada anak. Sehingga penting sekali edukasi ini diberikan sejak anak masih berusia dini, untuk mencegah terjadinya stunting dalam jangka waktu yang panjang.
Saya melaksanakan program kerja ini pada tanggal 20 Februari 2024 di Desa Sepakat Bersama, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala. Saya berharap program edukasi yang dilaksanakan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman siswa SDN Sepakat Bersama terkait cara menyikat gigi dengan baik dan benar pada anak usia dini untuk mencegah angka terjadinya stunting. Kegiatan ini dilakukan kepada 24 siswa SDN Sepakat Bersama yang telah ditentukan oleh guru yang bersangkutan.Â
Sebelum praktik menyikat gigi dilakukan, saya memberikan edukasi kepada siswa SDN Sepakat Bersama tentang cara menjaga kesehatan gigi dan dampak yang akan terjadi apabila tidak menyikat gigi dengan baik dan benar. Setelah itu dilanjutkan dengan memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar, ini dilakukan dengan mencontohkan cara menyikat gigi pada patung gigi sebagai media edukasi sebelum dilakukan praktek secara nyata.
Setelah diberikan contoh pelaksanaan cara menyikat gigi yang baik dan benar pada patung gigi, anak-anak nampak antusias dalam menanggapi edukasi yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme dan inisiatif beberapa anak untuk maju ke depan dan memperagakan kembali cara menyikat gigi yang baik dan benar seperti yang sebelumnya telah saya contohkan.Â
Setelah anak-anak memperagakan kembali cara menyikat gigi dan dirasa telah memahami sepenuhnya mengenai cara menyikat gigi, maka praktik untuk menyikat gigi  pun dapat dilaksanakan dan anak-anak diminta langsung menyikat gigi mereka sesuai dengan contoh yang telah diberikan. Saya memberikan masing-masing anak 1 set berisikan sikat gigi, pasta gigi, dan mainan interaktif.
Pada program kerja pemberian edukasi dan praktek ini, selain memberikan edukasi terkait dengan cara menyikat gigi, saya juga menjelaskan pengaruh dari menjaga kesehatan mulut dan gigi terhadap stunting. Selama program berlangsung anak-anak terlihat antusias dan dapat mengikuti rangkainan acara dengan baik.Â