Obesitas merupakan  kondisi dimana terjadinya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Obesitas memberi beberapa dampak bagi individu yang mengalaminya seperti timbulnya penyakit kronis , kurangnya kepercayaan diri sehingga enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Berdasarkan klasifikasi WHO , individu dikategorikan obesitas bila IMT= 25- >30. Adapun berdasarkan klasifikasi Nasional, kategori gemuk bila IMT>25.
Banyak masyarakat berpikir jika nasi putih merupakan salah satu penyebab terjadinya obesitas, mereka mencari bahan makanan alternatif lain sebagai pengganti nasi. Â Porang merupakan salah satu bahan makanan yang sedang tren dan memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Porang memiliki kadar air yang sangat tinggi sehingga mudah untuk diserap oleh sistem pencernaan manusia. Porang mengandung 7,65% pati, 2,5% serat pangan, 0,92% protein, 0,02% lemak, mineral, dan beberapa vitamin yang dapat memenuhi kebutuhan gizi pada anak. Kandungan vitamin A dan B pada porang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis umbi-umbian lainnya seperti kentang (Saleh, N, dkk., 2015).
Biasanya, umbi porang banyak diolah menjadi tepung ataupun keripik setelah pasca panen. Tepung porang kemudian dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, yakni pangan fungsional, bahan pengental, makanan diet rendah lemak dan kalori, pengumpal atau pembentuk gel, pengikat air, dan pakan ternak. Â Pada bidang pangan, tepung porang diolah menjadi produk lanjutan seperti konnyaku (serupa tahu) dan shirataki (berbentuk mi) yang cukup tekenal di China, Jepang, dan Taiwan dengan harga yang relatif mahal.
Jadi, apakah anda tertarik untuk mulai mengonsumsi porang sebagai alternatif pengganti nasi putih untuk menjalankan pola hidup sehat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H