Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Jangan ikuti keinginan pribadi, tetapi berbelanjalah sesuai kebutuhan. Dengan demikian, kita dapat menjaga agar pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan.
6. Tidak berutang, belajar mencukupkan diri.
Dengan mencatat keuangan, kita akan mengetahui saat-saat di mana uang kita sudah menipis jumlahnya. Ketika mengetahui titik ini, usahakan untuk tidak berutang kepada teman atau keluarga. Namun, di saat inilah kita belajar mencukupkan diri dengan apa yang masih kita miliki.
Jika melihat teman kita berwisata keliling luar negeri bersama keluarganya, kita tidak perlu merasa iri dan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Belajarlah bersyukur atas karunia Tuhan dan mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki. Hidup sederhana, tetapi selalu bersukacita.
7. Memberi kepada orang yang membutuhkan.
Setelah menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi, persembahan, dan membiayai kebutuhan sehari-hari, kita juga perlu memberi kepada orang yang membutuhkan.
Akan tetapi, kita perlu berhati-hati saat memilih orang. Pastikan orang tersebut benar-benar membutuhkan. Mintalah hikmat kepada Sang Pencipta agar tidak salah pilih orang. Pasalnya, ada banyak pengemis di jalanan yang berpura-pura miskin, padahal mereka telah menikmati kekayaan hasil mengemis.
8. Uang itu milik Tuhan, manusia hanya pengelola.
Uang adalah milik Tuhan. Manusia hanyalah penatalayan, pengelola yang dititipi-Nya di bumi. Jangan sampai kita menyia-nyiakan dan menghambur-hamburkan uang menurut keinginan diri sendiri.
Apalagi menjadi budak uang dan mengorbankan relasi-relasi kita dengan Tuhan dan sesama hanya demi mendapatkan uang yang lebih banyak. Saat kita mengejar harta, jabatan, dan pekerjaan, tidak akan pernah ada kata puas. Kepuasan sejati hanya ada dalam Tuhan saja.
Demikianlah tips mengelola keuangan dari saya. Kalau kamu punya temen yang mirip Budi, share aja biar dia nggak ngutang terus dan bisa mengelola keuangan dengan baik. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H