Cinta memang luar biasa. Membuat kita merasakan hal-hal yang unik, yang mungkin tak pernah dirasakan sebelumnya. Bila kita memandang cinta dari pandangan yang positif, maka cinta itupun terlihat indah, tetapi bila kita memandang cinta dari pandangan yang negatif pasti yang terlihat hanya sisi gelapnya saja.
Dulu, saya menyangkal ketika ada orang berkata cinta tak harus saling memiliki, but now. . .yang terjadi adalah kebalikannya, saya tahu dan menjadi percaya, betapa hebatnya cinta yang tidak saling memiliki.
Cinta bukan sekedar kata, tetapi harus ditunjukan dengan perbuatan. Itulah yang seorang perawat lakukan untuk pasien. Ketika seseorang sakit, dirawat di rumah sakit, perawat bukan milik orang tersebut, bahkan sebelumnya orang itupun tak kenal siapa perawatnya, tetapi dengan setianya perawat menun jukan cinta, melayani sepenuh hati, memantau perkembangan orang tersebut, mengajak pasien berkomunikasi. Perawat memiliki peran yang lebih besar dalam proses penyembuhan pasien dibanding dengan ahli medis lainnya. Siapa yang mengantar pasien pertama kali ke kamarnya dan meninggalkan kamar rawat untuk pulang kerumah kalau bukan perawat, perawat mengganti infus, memandikan, menyuapi, mengantar obat, dalam berbagai situasi dan kondisi. Seorang perawat yang profesional selalu memberikan senyum ramah kepada pasien (ga smua bs senyum ramah jg sih. .hehe), menunjukan empati, mendengar keluh kesah pasien, walaupun entah di dalam kesehariannya sedang ada masalah membelit, adakah pasien yang mau tau?
Apa dasar perawat melakukan itu semua?hanya cinta. .cinta yang tak harus saling memiliki. Tak semua orang terpanggil dan memiliki hati yang melayani dan menjadi seorang perawat, dengan gaji yang kadang tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan, mahalnya biaya pendidikan yang telah ditempuh, sulitnya pelajaran yang dilewati. . .
Oleh sebab itu saya bangga belajar menjadi seorang perawat yang selalu mendidik dengan hati dan bekerja dengan cinta. ,memiliki hati yang melayani senantiasa untuk orang-orang yang membutuhkan saya. . . (curcol nih, .hihi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H