Mohon tunggu...
Priskhila Laras Santi
Priskhila Laras Santi Mohon Tunggu... -

Saya adalah saya. . .selalu jadi diri sendiri, . .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta tak Harus Saling Memiliki. .

4 Desember 2010   05:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:02 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta memang luar biasa. Membuat kita merasakan hal-hal yang unik, yang mungkin tak pernah dirasakan sebelumnya. Bila kita memandang cinta dari pandangan yang positif, maka cinta itupun terlihat indah, tetapi bila kita memandang cinta dari pandangan yang negatif pasti yang terlihat hanya sisi gelapnya saja.
Dulu, saya menyangkal ketika ada orang berkata cinta tak harus saling memiliki, but now. . .yang terjadi adalah kebalikannya, saya tahu dan menjadi percaya, betapa hebatnya cinta yang tidak saling memiliki.
Cinta bukan sekedar kata, tetapi harus ditunjukan dengan perbuatan. Itulah yang seorang perawat lakukan untuk pasien. Ketika seseorang sakit, dirawat di rumah sakit, perawat bukan milik orang tersebut, bahkan sebelumnya orang itupun tak kenal siapa perawatnya, tetapi dengan setianya perawat menun jukan cinta, melayani sepenuh hati, memantau perkembangan orang tersebut, mengajak pasien berkomunikasi.  Perawat memiliki peran yang lebih besar dalam proses penyembuhan pasien dibanding dengan ahli medis lainnya. Siapa yang mengantar pasien pertama kali ke kamarnya dan meninggalkan kamar rawat untuk pulang kerumah kalau bukan perawat, perawat mengganti infus, memandikan, menyuapi, mengantar obat, dalam berbagai situasi dan kondisi. Seorang perawat yang profesional selalu memberikan senyum ramah kepada pasien (ga smua bs senyum ramah jg sih. .hehe), menunjukan empati, mendengar keluh kesah pasien,  walaupun entah di dalam kesehariannya sedang ada masalah membelit, adakah pasien yang mau tau?
Apa dasar perawat melakukan itu semua?hanya cinta. .cinta yang tak harus saling memiliki. Tak semua orang terpanggil dan memiliki hati yang melayani dan menjadi seorang perawat, dengan gaji yang kadang  tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan, mahalnya biaya pendidikan yang telah ditempuh, sulitnya pelajaran yang dilewati. . .
Oleh sebab itu saya bangga belajar menjadi seorang perawat yang selalu mendidik dengan hati dan bekerja dengan cinta. ,memiliki hati yang melayani senantiasa untuk orang-orang yang membutuhkan saya. . . (curcol nih, .hihi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun