Literasi keuangan dirasa sangat penting dewasa ini, karena literasi keuangan menjadi kebutuhan dasar setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Literasi keuangan berhubungan erat dengan manajemen keuangan secara individu. Saat ini literasi keuangan di Indonesia dirasa sangat rendah, terbukti dengan dilakukannya survei nasional literasi keuangan pada 8.000 responden, diketahui bahwa hanya 21,84% penduduk Indonesia yang tergolong well literate, termasuk juga manfaat risiko serta hak dan kewajibannya. Sementara sisanya sufficient literate 75,69%, less literate 2,06%, dan not literate 0,41% (Otoritas Jasa Keuangan). Rendahnya literasi keuangan di Indonesia juga menjadi salah satu pemicu rendahnya tingkat kesejahteraan keuangan di Indonesia, menurut (Beritasatu.com) Indonesia menempati ranking ke-126 di dunia, rendahnya tingkat kesejahteraan penduduk di Indonesia, ditunjukan dengan fakta bahwa jumlah penduduk miskin masih tinggi, yaitu sebanyak 28,55 juta atau 14%.
Tim KKN UM turut hadir memberikan kemungkinan solusi terbaik yang dapat diajarkan untuk murid-murid SDN Mergosono 05 khususnya kelas lima. Tim KKN UM menyarankan tindakan gemar menabung ini dimulai sejak dini dengan melakukan sosialisasi keuangan dan membuat celengan berbahan dasar botol bekas, diharapkan dapat meningkatkan minat literasi keuangan pada anak-anak.
Kegiatan ini, dilakukan dalam kurun waktu sehari yaitu pada tanggal 9 Desember 2021 untuk membuat celengan dari botol bekas. Pengajaran literasi keuangan dimulai dengan mengenalkan pentingnya menabung sejak dini dan dilanjutkan dengan membuat celengan dari botol minuman bekas. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI