Coba berpikir 600 ribu untuk hidup sebulan bisa untuk apa sih? Kita yang selalu diberi lebih dari kucuran dana  orang tua masih selalu merasa kurang, pun kita tidak membutuhkan uang itu untuk menanggung biaya hidup orang lain.
Mungkin benar yang dibilang orang bahwa tidak selamanya kita melihat ke atas. Di atas langit masih ada langit. Tapi di bawah kita juga masih banyak hal-hal menakjubkan yang sering kali lupa kita sadari. Salah satunya adalah mereka, siapa pun yang selalu merasa cukup dengan rezeki yang diterima. Terlepas dari kita memang memiliki kemampuan atau daya beli terhadap suatu barang, tidak ada salahnya toh mengurangi konsumsi yang sebetulnya tidak penting.
Anak muda dianggap sebagai salah satu pasar yang sangat potensial. Alasannya karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Katanya generasi penerus bangsa, kalau penerusnya seperti ini lalu siapa lagi yang bisa memperbaiki? Be grateful. If God is all you have, you have all you need :D
Referensi:
Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Budaya Populer Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra