Kala itu hari kamis, 26 Agustus 2021, hari ke 17 saya berada di Düsseldorf. Matahari yang sedang bersembunyi di balik awan memanggil hujan untuk segera turun membasahi pusat ekonomi Jerman ini. Adem e rek! Mungkin bagi orang Jerman tidak merasa dingin tapi bagi saya yang baru saja berkenalan dengan cuaca di sini ist ziemlich kalt walaupun bulan Agustus ini masih musim panas.Â
Siang itu saya iseng jalan-jalan mengitari kota hanya bermodalkan peta dan tibalah di suatu tempat bersejarah impian saya, sebut saja 'Goethe-Museum Düsseldorf'.Â
Museum ini berlokasi di Jacobistraße 2, 40211 Düsseldorf. Sebelum masuk ke Museum, pengunjung wajib membeli Eintritstickett atau tiket masuk dengan harga sebesar 4€ untuk dewasa dan 2€ untuk anak-anak atau setara Rp60.000 dan Rp30.000. Penjualan tiket tersedia di dekat pintu masuk bagian pendaftaran.Â
Aaanndddd....Here I am! It's also one of my dreams.Â
Johann Wolfgang von Goethe adalah penyair dan naturalis Jerman yang menghasilkan banyak sekali karya Sastra meliputi puisi, epik, drama, otobiografi, seni, teori sastra serta tulisan ilmiah.Â
Selain itu, Goethe juga diakui sebagai wakil intelektual Jerman, sehingga kota Düsseldorf mendirikan sebuah museum budaya-sejarah yang didedikasikan untuk penyair terbesar Jerman.Â
Di museum ini banyak sekali koleksi didasarkan pada apa yang pada saat itu merupakan koleksi pribadi Goethe dan pada masanya. Ini terdiri dari manuskrip, buku, seni-kerajinan, dan perpustakaan penelitian.Â
Saat saya berjalan mengelilingi Museum, langkah saya terhenti pada sebuah koleksi buku, seperti menemukan sebuah harta karun selama ini saya cari! Apa itu? Kumpulan puisi West-Östlicher Divan karya Goethe. Tidak hanya itu melainkan juga tulisan autentik Rumi dalam bahasa Persia. Jelas sekali saya membacanya walaupun terhalang kaca.Â