Mohon tunggu...
Anggi Tresna Santika
Anggi Tresna Santika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Penulis yang gemar membagikan informasi menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Priska Sahanaya Penerima Beasiswa Scranton Korea yang Kini Membuka Workshop Public Speaking Gratis

25 April 2024   12:00 Diperbarui: 25 April 2024   12:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Workshop Public Speaking yang Diselenggarakan Priska Sahanaya di SD Kalam Kudus. Sumber gambar: Dok. Pribadi

Direktur IPSA Academy, Priska Sahanaya membagikan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi dirinya untuk mulai menekuni bidang public speaking bermula ketika Ia hendak mendaftar beasiswa ketika masa kuliah. Beasiswa yang menarik perhatiannya adalah Beasiswa Scranton Korea, yaitu beasiswa khusus untuk mahasiswi berprestasi yang akan 100% mengcover seluruh biaya kuliah. Awalnya Priska merasa ragu untuk mendaftar karena Ia menilai dirinya sebagai seseorang yang kurang percaya diri, meskipun pada saat itu nilai mata kuliah Priska termasuk yang sangat baik sehingga direkomendasikan untuk mendaftar beasiswa tersebut. Lalu karena Priska ingin meringankan pembayaran kuliahnya, Ia pun mulai konsisten belajar dan berlatih setiap hari dalam mempersiapkan wawancara beasiswa dalam Bahasa Inggris dan juga mulai aktif mengikuti organisasi kuliah untuk meningkatkan kemampuan public speaking-nya. Dengan usahanya dan kepercayaan bahwa untuk bisa melakukan sesuatu kegiatan perlu terbiasa melakukan dan melatih kegiatan tersebut, Priska berhasil mendapatkan Beasiswa Scranton Korea yang telah sangat meringankan masa perkuliahannya.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi Priska untuk berkarir di bidang public speaking berasal dari saran Ibunya yang melihat potensi Priska di bidang public speaking. Priska menyampaikan sebagai anak semata wayang, keinginan terbesarnya adalah untuk selalu membahagiakan dan membanggakan kedua orang tuanya sehingga Ia pun memutuskan untuk memenuhi keinginan sang Ibu. Priska mulai belajar mengembangkan kemampuan public speaking-nya dengan terbiasa disiplin berlatih dan tampil di hadapan publik. Dorongan dari orang-orang terdekat pun sangat memotivasi dirinya untuk selalu dapat tampil di hadapan publik secara maksimal. Priska juga menyampaikan untuk tampil secara maksimal, seorang public speaker sangat perlu untuk menjaga energi dengan menjalankan pola hidup yang sehat. "Ketika jadi pembicara, kita bukan hanya harus jadi orang yang 100%, karena kalau kita jadi orang 100% lalu kita sampaikan ke orang orang itu bisa nangkapnya cuma 60%. Nah justru sebagai pembicara kita harus bawa energi sampai 300% sehingga sampai ke audiens-nya itu bisa 100% juga," jelas Priska.

Berdasarkan pengalaman dan kesempatan-kesempatan yang bermanfaat karena kemampuan public speaking-nya, Priska memutuskan untuk mengabdikan dirinya sebagai seorang praktisi public speaking yang membagikan ilmunya kepada masyarakat. Priska percaya bahwa setiap orang dengan kemampuannya yang berbeda-beda dapat melatih dan menemukan ciri khas yang nyaman dalam melakukan public speaking. Bagi Priska, agar seseorang dapat terbiasa tampil di hadapan publik, seseorang perlu mencari panggung untuk tampil atau bahkan menciptakan panggung tersebut untuk belajar tampil menghadapi audiens, terbiasa memperhatikan audiens, dan menciptakan suasana-suasana yang sesuai dengan aturan berbagai acara yaitu dengan mencoba acara-acara yang berbeda seperti acara formal, informal, atau bahkan fleksibel formal-informal sehingga dapat belajar cara pembawaan yang tepat di situasi-situasi yang berbeda tersebut. Dengan terbiasa memiliki jam terbang tampil yang tinggi, seseorang tentu akan terbiasa tampil percaya diri dan nyaman berada di pandangan publik.

Priska Sahanaya pun membagikan kini Ia sedang menyelenggarakan Workshop Public Speaking gratis sebagai salah satu program IPSA Academy untuk anak sekolah di tingkat pendidikan SD, SMP, SMA/SMK di Jakarta. Priska menargetkan untuk menyelenggarakan workshop ini di 1000 sekolah dan Ia kini sedang menjalankan di 100 sekolah terlebih dahulu selama bulan Maret hingga Juni 2024. Priska menyadari bahwa kemampuan public speaking merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan sedini mungkin pada anak usia sekolah karena pada masa tersebut termasuk masa perkembangan behavioral anak yang krusial, dimana anak perlu melatih kepercayaan diri dan berani dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada teman sebaya dan orang-orang di sekitarnya. 

Priska pula menyadari bahwa anak-anak yang pemalu atau takut berbicara di hadapan banyak orang itu jangan sampai dibiasakan untuk dibiarkan dan dituruti kemauannya untuk tidak bersosialisasi hanya karena sifatnya yang dianggap pemalu. Justru anak perlu terbiasa mengenal lingkungannya dan aktif bersosialisasi untuk membangun karakter sang anak. Priska merasa sambutan hangat yang selalu Ia terima dari anak-anak sekolah perlu dijaga dengan support yang sama hangatnya dari orang-orang dewasa di sekitar anak, sebagaimana anak mudah meniru dan terpengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Cita-cita, minat, bakat, dan budi pekerti baik perlu aksesibel bagi anak di masa perkembangannya sehari-hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun