Mohon tunggu...
Priska Puspita
Priska Puspita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

perempuan dari kota kecil bernama "Jember"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mari Ucapkan: Selamat Tinggal, Sayang

29 September 2014   19:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau tau karang?
Bahkan ia yang kokoh seperti karang bisa hancur..
Perlahan oleh ombak yang berdebur di pinggiran pantai..
Kau tau api?
Seluas ia membakar hutan - hutan..
Panasnya bisa dipadamkan dan ditiadakan oleh air..
Yang diteteskan  langit dan disebut hujan.
Tidak ada yang abadi bahkan yang Tuhan anugerahkan sendiri.
Tuhan menjanjikan akhir pada setiap awal..
Menjanjikan kebahagiaan setelah kesedihan..
Dan tak ada yang pantas di agungkan berlebihan..
Apa lagi tentang "cinta".
Kita tidak punya hak apa pun atas seuatu apa pun..
Kita tidak punya hak atas waktu yang mempertemukan kemudian memisahkan.
Dengar,
Kalau nanti sampai waktuku untuk bertemu perpisahan..
Jangan hadirkan kesedihan yang seolah olah tak bisa kita selesaikan..
Karena cinta bisa kehilangan kekuatan ketika kebohongan sudah terlalu sesak d dalamnya..
Tidak ada yang abadi bukan?
Bahkan yang kita bangun..dan kokohkan..
Selamat tinggal...
-iriadini-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun