Mohon tunggu...
priskalia nikenwidowati
priskalia nikenwidowati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Dasar

shaping the brain through knowledge

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

David A Kolb: Experiential Learning Cycle

10 Desember 2021   19:02 Diperbarui: 10 Desember 2021   19:06 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David Allen Kolb adalah seorang ahli teori pendidikan Amerika beraliran Humanistik yang terlahir di Moline, Illinois pada tahun 1939.

Pada awal tahun 1970an Kolb menemukan Kolb's Learning Cycle aka Experiential Learning Cycle yang berfokus pada pembelajaran pengalaman melalui refleksi atau "Hand-on learning". Pada implementasinya Experiential learning merupakan pembelajaran aktif yang berpusat kepada siswa. 

Konsep pendidikan tradisional dimana guru berdiri di depan kelas untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa tidak digunakan dalam siklus tersebut. Experiental learning berfokus pada proses pembelajaran tiap individu untuk mengeksplorasi dunia dengan mengadakan penelitian sederhana untuk dapat menemukan pengetahuan baru.

Experiential learning terbagi menjadi 4 elemen

Concrete Experience (CE)

Elemen tersebut menjadi permulaan dari siklus belajar. Pada  tahap CE, peserta didik menghadapi situasi atau pengalaman baru melalui indera. Proses pembelajaran dimulai saat individu mengamati, mendengar, atau membaca tentang pengalaman orang lain.

Reflective Observation (RO)

Peserta didik secara aktif merenungkan dan memikirkan pengalaman baru. Peserta didik secara individu meninjau setiap bagian yang ditemuinya, meneliti inkonsistensi yang tampak dan merenungkan hasil pengalaman tersebut.

Abstract Conceptualization (AC)

Peserta didik mencoba memahami poin-poin yang diambil dari fase reflektif sehingga menghasilkan prinsip yang abstrak yang dapat diterapkan pada situasi masa depan. Pada tahapan tersebut berfokus pada penarikan kesimpulan, pembelajaran pelajaran berdasarkan pengalaman.

Active Experimentation (AE)

Peserta didk menguji ide baru dan pengetahuan yang didapatnya dari pengalaman. Peserta didik dapat bereksperimen dengan kesimpulan yang ditarik sebelumnya sehingga menghasilkan pengalaman baru yang konkret.

Siklus belajar Experiential learning dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, Sebagai contoh ketika peserta didik ditugaskan untuk memasak nasi untuk pertama kalinya.

CE: Peserta didik menambahkan air terlalu sedikit. Pada saat nasi matang, mereka menemukan bulir

      beras yang terasa sangat keras dan bagian bawah terlihat hangus.

RO: Peserta didik memikirkan  langkah-langkah memasak nasi dan menganalisa hasil yang di dapat

       saat praktik 1 memasak nasi.

AC: Peserta didik memahami dan mengecek apakah setiap langkah-langkah telah dijalankan.

AE: Peserta didik mencoba praktik memasak nasi yang kedua dengan berbekal hasil refleksi dan pengecekan langkah memasak nasi yang benar. Kemudian berani mencoba bangkit kembali dari kegagalan untuk praktik memasak kembali.

Gaya Belajar Kolb 

Melalui siklus belajar, Kolb mengklasifikasikan gaya belajar tiap individu. Kolb menyarankan bahwa setiap pelajar memiliki cara tersendiri untuk mengubah informasi. Penjelasan mengenai 4 gaya belajar menurut Kolb sebagai berikut:

Diverging (CE/RO)

Peserta didik belajar dengan mengobservasi teman, mengingat preferensi untuk refleksi, melihat situasi konkret dari berbagai perpektif serta mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan secara aktif menggunakan imajinasi mereka untuk memecahkan masalah.

Kekuatan: kemampuan imajinatif dan kecenderungan menghasilkan ide-ide baru. Sangat terbuka dengan sudut pandang yang berbeda.

Karakteristik: Diverger bersifat emosional, berorientasi terhadap orang dan suka bekerja dalam kelompok.

Assimilating (AC/RO)

Peserta didik merenungkan konsep-konsep abstrak. Berfokus pada ide dari pada orang.

Kekuatan: Peserta didik dapat mengasimilasi pengamatan yang beragam menjadi teori atau penjelasan yang ringkas dan logis.

Karakteristik: suka belajar melalui membaca dan mengeksplorasi model teoritis.

Converging (AC/AE) 

Peserta didik merenungkan ide-ide tatapi juga pandai memecahkan masalah paktis.

Kekuatan: kemampuan menerapkan teori dan konsep abstrak ke dunia nyata.

Karakteristik: suka mengerjakan tugas-tugas teknis yang melibatkan identifikasi, senang bereksperimen dengan ide-ide baru.

Accommodating (CE/AE)

Peserta didik suka belajar melalui pendekatan lansung dan praktis. Peserta didik dengan gaya belajar CE/AE cenderung mengikuti insting mereka, memecahkan masalah dengancara coba-coba daripada terlibat dalam analisis logis.

Kekuatan:dapat mengambil inisiatif, menetapkan tujuan dan secra aktif bekerja untuk mencapainya.

Karakteristik: beradaptasi dengan baik, berani mengambil resiko.

Menurut Kolb setiap individu secara alami menyukai gaya belajar tertentu. Pemilihan gaya belajar tergantung pada beberapa faktor termasuk sosial dan pengalaman pendidikan.

Kolb juga mengklasifikasikan tahap perkembangan anak seperti paparan berikut:

  • Acquisition berlangsung sejak lahir hingga remaja.
  • Specialization dimulai dengan sekolah formal dan meluas ke seluruh pengalaman awal masa dewasa.
  • Integration berlangsung dari tahap pertengahan karir sampai dewasa akhir.

Experiential Learning menekankan pengalaman nyata individual dan pengalaman lingkungan. Untuk itu peserta didik harus memiliki 4 kemampuan:

  • Pelajar harus berperan aktif dalam pengalaman nyata
  • Pelajar harus dapat merefleksikan pengalaman yang didapat
  • Pelajar harus menggunakan analisis skill untuk mengkonsepkan pengalaman
  • Pelajar harus memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan memiliki kemampuan problem solving untuk mempergunakan ide baru dari pengalaman yang di dapatnya.

Kolb's Learning Cycle telah digunakan oleh para pendidik untuk menentukan gaya belajar yang disukai oleh peserta didik sehingga pendidik dapat menyesuaikan metode pengajaran untuk menarik minat peserta didik yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun