Peserta didik adalah individu yang unik dengan bakat dan talenta yang berbeda. Oleh karenanya pengajar sering mendapati peserta didik yang tidak dapat mengikuti pelajaran tertentu, contohnya pelajaran Bahasa Indonesia. Peserta didik tersebut kesulitan untuk merangkai kata menjadi kalimat dan sulit memahami penjelasan melalui bacaan yang diibacanya, sampai akhirnya ketika pengajar menggunakan gambar serta video dalam menjelaskan peserta didik dapat menyerap apa yang ia pelajari pada hari itu.
Contoh khasus yang lain adalah ketika seorang peserta didik yang menjadi langganan tetap sebagai topik pembicaraan pada rapat dewan guru ketika harus memutuskan kenaikan kelas. Nilai akademisnya memang terbilang sangat rendah dibandingkan teman sekelasnya kecuali pada pelajaran Kesenian ia selalu mendapat nilai tertinggi.Â
Sampai pada suatu ketika ia mendapat kesempatan untuk bergabung dalam pentas tari, ia dengan sangat percaya diri menawarkan diri untuk menari sendiri di atas panggung. Gurunya memberi kesempatan dan hasilnya diluar perkiraan ia dapat mementaskan tarian yang sangat indah dan begitu menikmati tiap gerakannya. Banyak lomba non-akademis dalam bidang kesenian yang diikutinya selalu membuahkan hasil yang cemerlang yang turut mengharumkan nama sekolah.
Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh pendidik, mari kita mengenal teori kecerdasan majemuk. Akankah teori tersebut bisa dijadikan referensi untuk memahami peserta didik demi perbaikan pelayanan pendidikan yang lebih baik.
Howard Gardner Nine IntelligencesÂ
Howard Earl Gardner lahir pada tanggal 11 july 1943 di Pennsylvania. Gardner adalah seorang psikolog Amerika yang mencetuskan teori kecerdasan majemuk. Gardner mengemukakan bahwa manusia memiliki cara berbeda dan independen dalam memproses informasi. Teori ini merupakan kritikan Gardner terhadap teori kecerdasan standar yang berkolerasi antara kemampuan serta ukuran tradisional seperti test IQ yang mengukur kemampuan linguistic, logis dan spasial.
Gardner telah mengidentifikasi 9 multiple intelligences:
Kecerdasan Verbal Linguistik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan baik, serta kemampuan untuk menguasai Bahasa dengan baik. Anak-anak yang memiliki kecerdasan verbal linguistik tentunya sangat menonjol pada pelajaran Bahasa. Sebagai contoh anak-anak dapat mendeklamasikan puisi dengan intonasi yang benar. Anak-anak juga dapat menekspresikan diri melalui tulisan sederhana maupun komplek dalam bentuk karya sastra.
Kecerdasan MusikÂ
Kemampuan dalam mempelajari kesenian dan mencipta gerakan maupun lagu. Anak-anak memahami melodi, irama, nada, vibrasi, suara dan ketukan menjadi sebuah musik.