Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak negatif hampir di semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar mau tidak mau harus dilakukan dari rumah dengan sistem daring atau online agar meminimalisir penyebaran virus Corona. Walaupun bagi pendidik kegiatan daring ini memberikan kesusahan untuk mengontrol atau mengawasi anak didiknya.
"Mengontrolnya susah pas lagi pandemi kayak gini. Karena kan kita nggak tau ya dia dirumah itu ngapain aja, banyak juga kasus-kasus diluar sana kayak tiba-tiba nikah, hamil diluar nikah.." ujar Zikri guru SMK Al-Akhyar 1 Jakarta, Jumat (11/6).
Lebih lanjut Zikri mengungkapkan, dirinya juga susah untuk mengetahui jika muridnya memperhatikan materi yang disampaikan, terlebih saat kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung menggunakan Zoom yang dimana ada saja murid yang mematikan kamera. Walaupun begitu, Zikri mempunyai cara tersendiri untuk mengontrol muridnya dari rumah.
"Cara ngontrolnya dirumah itu sering ngecek orang tuanya aja sih, nanyain dia itu dirumah ngapain aja. Terus juga ngecek dia di Google Classroom ngerjain tugas apa enggak.. gitu aja." jelas Zikri.
Mengenai kegiatan belajar-mengajar online ini, Zikri mengatakan waktu yang dibutuhkan tidaklah memakan waktu yang lama seperti saat masih offline, hanya selama 4 jam sehari. Ia juga tidak diberikan fasilititas dari sekolah untuk kebutuhan mengajar dari rumah, berbeda pada saat mengajar offline.
"Kalau dari sekolah sih nggak ngasih fasilitas ya. Tapi kalau misalkan kita datang ke sekolah dikasih fasilitas, ya paling laptop." ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
