Mohon tunggu...
Priska NoyaSari
Priska NoyaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswa

Saya kuliah di kampus UNIKAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alam Indah Gunung Kawi

6 November 2024   07:56 Diperbarui: 6 November 2024   08:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 gambar bagian depan gerbang ketika memasuki tempat doa./dok. pri

 gambar dari patung Dewi Kuan In/dok. pri
 gambar dari patung Dewi Kuan In/dok. pri
                                                                                                                                                                                                                                                        

     Gunung Kawi adalah salah satu tempat wisata bersejarah di Indonesia yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tempat ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing, terutama yang tertarik dengan budaya, sejarah, dan spiritualitas. Gunung Kawi terkenal karena memiliki kekhasan(tempat pemujaan) yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar dan para pengunjung.Gunung Kawi adalah salah satu gunung yang sampai sekarang banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan, karena memiliki destinasi dan keindahan yang sangat unik. Gunung Kawi memiliki udara yang sejuk dan asri dimana disana dikelilingi oleh pepohonan yang hijau dan lebat.

    Gunung Kawi dikenal sebagai tempat keramat.Di sini terdapat makam dari dua tokoh spiritual yang dihormati, yaitu Mbah Djoego (Kyai Zakaria II) dan Mbah Sujo. Mbah Djoego adalah pengikut Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional Yang disana melawan penjajah Belanda pada Perang Jawa. Kedua makam ini dianggap suci, dan orang-orang percaya bahwa berdoa di sini bisa membawa berkah atau rezeki.Disana kita bisa melakukan doa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing.Bagi yang tertarik dengan budaya dan wisata lokalnya pasti akan mengunjungi tempat yang sangat sakral tersebut.Banyak orang datang untuk melakukan ritual tertentu, yang biasanya melibatkan doa dan persembahan.Masyarakat meyakini bahwa berdoa di sini, terutama di dekat makam Mbah Djoego, bisa mendatangkan keberuntungan. Ritual yang dilakukan termasuk membawa bunga, uang, atau sesajen sebagai simbol penghormatan. 

  Gunung Kawi sering menjadi tempat ziarah bagi mereka yang ingin berdoa dan percaya pada adat setempat.Bahkan ketika pada awal masukpun kita disuguhkan dengan aroma bungah mawar yang semerbak.Bungah ini bertujuan untuk diberikan kepada Mbah(salah seorang yang bertugas untuk memimpin ritual tersebut).Kita akan menikmati burung merpati yang begitu banyak yang berterbangan disekitaran jalan.Dengan lokasinya yang sangat strategis, Gunung Kawi juga dikenal sebagai Gunung yang menjulang tinggi.Selain itu, terdapat banyak toko yang menjual cinderamata dan benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual.Bagi wisatawan yang datang untuk menikmati alam, Gunung Kawi menawarkan suasana tenang yang jauh dari keramaian kota, sehingga cocok untuk orang yang ingin mencari ketenangan atau sekedar menikmati udara segar pegunungan. 

    Saat berkunjung ke tempat-tempat keramat di Gunung Kawi, penting untuk menghormati aturan dan tradisi setempat.Jika ingin suasana yang lebih sepi dan tenang, datanglah pada hari biasa atau di luar hari-hari khusus seperti hari Jumat Kliwon.Pakai Pakaian Sopan karena disana juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang sopan dan rapih.Karena ini merupakan tempat sakral dan tempat yang suci, karena memakai pakaian yang sopan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.Tutur kata yang disampaikan juga harus lebih sopan dan terjaga, karena ini adalah tempat sakral dan penuh mistis, maka pengunjung diharapkan untuk berprilaku dengan baik dan sopan.

   Di Gunung Kawi terdapat sebuah klenteng yang bernama Klenteng Dewi Kuan In dan Tikomg Pesarean Gunung Kawi(Klenteng ini sudah ada sejak tahun 1950an), menurut sejarahnya klenteng ini pernah berpindah tempat dan pada tahun 2009 Klenteng ini pernah kebakaran , kemudia baru dibangun kembali pada tahun 2013 dan diresmikan pada tahun 2015.Untuk patungnya yang sangat besar dibawah langsung dati Thailand.Kemudian untuk satu kawasan ini terdapat juga sebuah Ciamsi dan kantor informasi.Di Ciamsi kita bisa mengambil dengan medianya stik bambu bernomor. Isi stiknya itu sebanyak enam puluh bernomor, lalu kita bisa berdoa dengan kepercayaan masing-masing, kemudian kita bisa mengocok bambu tersebut hingga salah satunya terjatuh. Jadi petugas akan memberikan secarik kertas sesuai dengan nomor yang telah diberikan, maknanya itu kita bisa tanyakan kepada petugasnya. Untuk Klenteng dan Ciamsinya itu sendiri dibuka setiap hari.

gambar bagian depan tempat suci untuk berdoa/dok. pri
gambar bagian depan tempat suci untuk berdoa/dok. pri

 gambar bagian depan Klenteng Dewi Kuan In/dok. pri
 gambar bagian depan Klenteng Dewi Kuan In/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun